Share this
VIVAnews – Pemerintah memperkirakan faktor pengelolaan penggunaan bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi dapat menjadi penghambat rencana penghematan yang diusahakan pada 2012. Meski pemerintah telah memasukkan margin error sebesar 10 persen, namun potensi kelebihan kuota tetap dapat terjadi.
"Bisa terjadi adanya ketidaktepatan," ujar Menteri Keuangan, Agus Martowardojo, saat ditemui di sela rapat dengan Badan Anggaran DPR di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin 10 Oktober 2011.
http://bisnis.vivanews.com/news/read/254248-bbm-bersubsidi-rawan-lebihi-kuota