Share this
JAKARTA – Pengerjaan konstruksi mass rapid transit (MRT) dikhawatirkan terganggu oleh keberadaan jaringan benda (utilitas) yang tertanam di dalam tanah.PT MRT Jakarta meminta Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta menyelesaikan masalah ini sebelum pengerjaan konstruksi dimulai.
“Secara teknis, persoalan banjir, tanah lembek, dan gempa dapat diatasi dengan rekayasa teknik (engineering). Sementara utilitas harus dipindah, tidak bisa direkayasa,” kata Direktur Utama PT MRT Jakarta Tribudi Rahardjo kemarin. Pihaknya meminta jaringan utilitas segera dipindah. Diharapkan pada Maret 2012 seluruh jaringan utilitas sudah dipindah, sebab pembangunan fisik akan dimulai pada Juni 2012.
http://www.seputar-indonesia.com/edisicetak/content/view/434596/