Share this
Kasus pintu rusak yang harus menunggu tender atau tidak dibetulkan oleh pihak operator juga sering menjadi persoalan infrastruktur bus Transjakarta.
JAKARTA – Meski sudah berusia tujuh tahun, bus Transjakarta hingga kini belum mampu melayani masyarakat dengan maksimal. Sejumlah permasalahan klasik dan mendasar, seperti sistem manajemen, infrastruktur yang buruk, dan standar pelayanan minimum, belum terselesaikan dengan baik.
Menurut Direktur Institute for Transportation and Development Policy Reskatini, persoalan paling utama dalama manajemen bus Transjakarta adalah keterbatasan dalam pengelolaan infrastruktur dan penyediaan bahan bakar gas (BBG) untuk armada Transjakarta di sepuluh koridor.
Ia mencontohkan bahwa perbaikan halte memang menjadi kewajiban BLU Transjakarta, tetapi perbaikan jembatan menuju halte menjadi kewenangan Dinas Perhubungan. Adapun jalur bus Transjakarta menjadi tanggung jawab Dinas Pekerjaan Umum.