Share this
Untuk mengurai kemacetan di ibu kota, khususnya di ruas Jl Pramuka hingga kawasan Jl Tambak, Satlantas Polres Jakarta Pusat mengusulkan pemberlakuan contra flow (melawan arus) bagi bus Transjakarta di koridor IV (Pulogadung-Dukuhatas). usulan itu didasari pada kemacetan yang kerap terjadi setiap hari, terutama mulai pukul 06.30-10.00. Menanggapi usulan tersebut, Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta berpendapat diiperlukan sebuah kajian yang mendalam sebelum menerapkan usulan tersebut.
Kepala Dishub DKI Jakarta, Udar Pristono mengatakan, usulan contra flow tersebut harus terlebih dahulu dilakukan pengkajian mendalam. Terlebih, hingga kini, pihaknya belum menerima usulan itu secara tertulis. "Saya sendiri belum memiliki gambaran seperti apa contra flow yang akan dilakukan. Jadi, kami belum tahu berapa besar kebutuhan akan contra flow tersebut," ujar Pristono, Rabu (23/5).
Sementara itu, Gubernur DKI Jakarta, Fauzi Bowo menambahkan, sistem contra flow bagi bus Transjakarta, sebetulnya sudah dimiliki Pemprov DKI sejak awal. Bahkan, katanya, usulan itu sudah ada sejak dirinya menjabat sebagai Wakil Gubernur DKI. Namun, saat itu, Pemprov DKI sepakat tidak memulainya dengan sistem contra flow. "Alasannya saat itu, kita percaya orang Indonesia masih bisa disiplin. Jadi, usulan contra flow bagi bus Transjakarta sebetulnya bukanlah hal baru," kata Fauzi.
Dikatakan Fauzi, jika telah melalui pengkajian, tidak menimbulkan masalah, bisa saja contra flow diterapkan. Namun hendaknya, keputusan untuk memberlakukan sistem ini tidak dilakukan tergesa-gesa. Mengingat, contra flow untuk bus Transjakarta itu tidak bisa diberlakukan hanya satu koridor saja. Artinya, jika ingin diberlakukan maka hendaknya itu berlaku bagi semua koridor.
Diakuinya, keuntungan contra flow ini adalah tidak ada lagi orang yang berani menerobos jalur bus Transjakarta. Namun, hal lainnya juga harus dipertimbangkan. Untuk menerapkan di semua koridor adalah hal yang cukup sulit, terlebih banyak persimpangan-persimpangan yang dilalui oleh bus Transjakarta.
"Pertanyannya adalah, apakah orang Jakarta tidak akan bisa disiplin? sampai kita harus melakukan contra flow. Kita juga sedang mengkaji kemungkinan bus seperti Kopaja masuk ke jalur Transjakarta sebagai pengumpan atau feeder, jadi bus harus dimodifikasi dengan lantai tinggi, sama seperti bus Transjakarta," kata Fauzi.
Meski keputusan ini belum final, namun konsep bus Kopaja masuk jalur Transjakarta ini memungkinkan untuk direalisasikan. Namun, tentunya harus ada syarat- syarat tertentu, salah satunya yang mengatur jalur yang boleh atau tidak boleh dimasuki, juga syarat kondisi bus.
Reporter : nurito | Editor : erik
Source :