Share this
Investor tidak akan tertarik berinvestasi di sektor hilir gas karena harga murah.
JAKARTA, Jaringnews.com – Mandegnya konversi Bahan Bakar Minyak ke Bahan Bakar Gas telah menciptakan potensi pemborosan yang luar biasa. Setiap hari diperkirakan Rp1,5 triliun terbuang percuma karena pemakaian BBM, bila dibandingkan dengan seandainya sudah terjadi konversi ke BBG. Sebaliknya, Pemerintah bisa menghemat Rp475 triliun setahun apabila konversi ke BBG berjalan.
Hal itu diungkapkan Suparman, konsultan pertambangan Yama Land, dalam sebuah diskusi di gedung DPD RI, Jakarta, hari ini. "Setiap hari Pemerintah membuang anggaran sebesar Rp1,5 triliun untuk membakar BBM," kata dia.
Suparman mengatakan konversi BBM ke BBG tidak akan berhasil sepanjang harga gas domestik masih murah seperti sekarang ini. Menurut dia, investor tidak akan tertarik berinvestasi di sektor hilir gas karena harga murah tersebut.
Sementara itu Pengamat Ekonomi Energi, Kurtubi menyoroti kekurang-seriusan Pemerintah dalam menggalakkan pemakaian BBG. "Pemerintah berencana membangun 50 stasiun SPBG. Untuk mengatakan itu saja harus Presiden. Padahal di Pakistan dan India, sudah ada masing-masing 3000 SPBG. Kita kalah jauh," kata Kurtubi.
Kurtubi juga menyesalkan ekspor gas Indonesia ke China dengan harga yang murah. Padahal pada saat yang sama Pemerintah justru mengimpor minyak mentah yang harganya mahal. Hal ini, menurut dia, merupakan salah satu bukti Pemerintah tidak serius melakukan konversi BBM ke BBG.