Share this
VIVAnews – Pemerintah meminta pemilik pusat-pusat perbelanjaan seperti mal mendukung penyediaan Stasiun Pengisian Bahan Bakar Gas (SPBG). Permintaan ini demi mendukung kebijakan konversi Bahan Bakar Minyak (BBM) ke Bahan Bakar Gas.
Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, Rudi Rubiandini, mengatakan program SPBG di mal itu guna memastikan ketersediaan BBG bagi masyarakat ketika kebijakan konversi tersebut mulai diterapkan. Di pusat perbelanjaan misalnya, bisa dibangun SPBG Mobile.
"Jadi, selain SPBG reguler, nanti kita juga menyediakan SPBGmobile. Siapapun yang datang ke supermarket bisa mengisi bahan bakar," ujar Rudi di kantor Kementerian Keuangan, Jakarta, Kamis 3 Agustus 2012.
Rudi mengatakan SPBG mobile berupa mobil pengisian BBG yang parkir di pelataran mal. Untuk perizinannya, Kementerian ESDM telah berkoordinasi dengan pengusaha-pengusaha pusat perbelanjaan yang ada. "Karena jika mengandalkan yang reguler, maka akan kurang," tambahnya.
Langkah itu juga diambil untuk mensukseskan momentum pencanangan hari konversi BBM ke gas yang ditetapkan pemerintah pada tanggal 10 Desember 2012.
Hari bersejarah tersebut akan ditandai dengan peresmian SPBG pertama yang siap beroprasi dari 35 SPBG yang dijanjikan pemerintah guna memenuhi kebutuhan BBG di Jakarta dan Surabaya pada tahap awal.
"Kami minta Pertamina menyiapkan dan pertamina menyanggupi 10 Desember siap beroperasi yang pertama," Kata Rudi.
Saat ini, menurutnya, proses pelelangan proyek pembangunan SPBG telah dilakukan oleh Kementerian ESDM. Namun untuk di Jawa Timur masih terkendala soal lahan yang belum dibebaskan guna proyek tersebut. "Ternyata lebih mengekspansi dari yang sudah ada," tandasnya.
Sementara untuk pasokan gasnya, kata rudi, BP migas telah ditugasi bertanggungjawab menangani hal tersebut. Tahap awal BP migas akan menyelesaikan perjanjian jual beli gas dengan KKKS dan pertamina sebanyak 35,5 MMFCD. (ren)
Source: http://us.bisnis.news.viva.co.id/news/read/341222-pengusaha-mal-diminta-sediakan-spbg