September 14, 2012

Infrastruktur Jakarta Dibenahi

Friday, 14 September 2012
JAKARTA– Kementerian Pekerjaan Umum (PU) terus melakukan pembenahan infrastruktur, terutama jalan, di Ibu Kota Jakarta menyongsong pelaksanaan ASEAN Economic Community (AEC) 2015.

“Salah satunya adalah pembangunan jalan tol sepanjang 2,7 kilometer,dari dan menuju Pelabuhan Tanjung Priok untuk mendukung kegiatan ekspor- impor Indonesia,” kata Staf Ahli Bidang Ekonomi dan Investasi Kementerian PU Setiabudi Albamar seusai diskusi bertema Infrastruktur dan Transportasi Jakarta 2025 di Jakarta, kemarin.

Pembangunan jalan tol tersebut dimaksudkan untuk mengatasi kemacetan dan memberikan kemudahan sejumlah transportasi dalam mencapai pelabuhan serta Terminal Peti Kemas di Tanjung Priok. Tak hanya itu,guna mengantisipasi kelebihan kapasitas di Pelabuhan Tanjung Priok karena arus barang yang keluar dan masuk ke Indonesia akan bertambah pada 2015,fasilitas dry port pun telah disiapkan di Cikarang, Jawa Barat.

Selain itu juga diupayakan pembangunan Pelabuhan North Kalibaru di Jakarta oleh PT Pelindo. Kementerian PU, lanjut Setiabudi, juga mendorong pembangunan fasilitas jalan baik jaringan jalan tol maupun jalan arteri dan flyover. Setiap tahun, kata dia,sekitar 45–55% anggaran Kementerian PU dikucurkan untuk pembangunan jalan.

Deputi Gubernur DKI Jakarta Bidang Transportasi,Perdagangan, dan Industri Sutanto Suhodho mengakui,rasio perbandingan ketersediaan panjang jalan dengan luas kota di Ibu Kota baru mencapai 6,2%. Sutanto mengatakan, luas wilayah daratan Jakarta sekitar 661 kilometer persegi namun harus menanggung jumlah penduduk sebanyak 9,6 juta di siang hari dan 12 juta pada malam hari. “Angka ini jauh dari ideal, jika dibandingkan dengan Singapura yang mempunyai luas daratan hampir sama dengan DKI Jakarta namun memiliki rasio jalan mencapai 12%,” kata Sutanto.

 

Setiabudi menambahkan, dengan kondisi yang tak seimbang itu, Kementerian PU mengkhawatirkan kemacetan parah akan terjadi di Jakarta pada 2014 karena jumlah kendaraan melebihi kapasitas jalan di ibu kota.“Pada 2014 jika tidak ada pembenahan sistem transportasi Jakarta,maka lalu lintas akan stuck,”cetusnya. Menurut Setiabudi, panjang jalan yang ada di Jakarta hingga saat ini adalah sekitar 7.208 kilometer.

Sedangkan kebutuhan akan jalan di Jakarta hingga 2012 sekitar 12.000 kilometer. Itu berarti jalan yang tersedia saat ini baru memenuhi 60% kebutuhan. Tingginya jumlah penduduk dan pengguna kendaraan pribadi juga mengakibatkan jumlah perjalanan rata-rata masyarakat DKI Jakarta mencapai 20 juta per harinya. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, kata Sutanto, dibutuhkan pembebasan lahan untuk jalan kira-kira seluas kawasan Monas.Begitu pun,imbuh dia,baru akan ada penambahan rasio panjang jalan dengan luas Jakarta sekitar 1% saja.

Menurut dia, pemerintah daerah tetap terus berusaha untuk mencapai angka ideal jalan, namun hal tersebut masih sulit karena terus bertambahnya jumlah kendaraan. “Tercatat penambahan volume mobil sebanyak rata-rata 300 unit per hari,sedangkan volume sepeda motor bertambah 1.000 unit setiap hari,”tuturnya.

Sebagai upaya penyelesaian, kata dia, ada tiga hal yang dilakukan yakni, peningkatan rasio jalan dengan membangun jalan layang, membangun transportasi umum dan konektivitas dan perlu adanya konsistensi pembiayaan pembangunan jaringan jalan secara berkesinambungan. heru febrianto

Source: http://www.seputar-indonesia.com/edisicetak/content/view/526486/

Subscribe

Sign up for updates on our projects, events and publications.

SIGN UP
Send this to a friend