January 11, 2013

Enam Tol Baru Akan Munculkan Titik Kemacetan Baru

INILAH.COM, Jakarta – Pengamat transportasi menyayangkan sikap Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo yang akhirnya setuju dengan pembangunan enam ruas jalan tol dalam kota. Pengamat menilai pembangunan jalan tol baru, juga akan memunculkan titik kemacetan baru

Direktur Institute for Transportation and Development Policy (ITDP) Indonesia, Yoga Adiwinarto tidak sepakat dengan pendapat pembangunan enam ruas jalan tol ini akan mengurangi kemacetan.

Sebab menurutnya dengan dibangunnya enam ruas tol yang akan menggunakan konsep elevated (layang), justru akan meningkatkan volume kendaraan pribadi, karena daya tampung yang bertambah. "Per kilometer persegi bisa menampung kendaraan hingga 1.900 unit mobil," katanya di Balikota DKI Jakarta, Kamis (10/1/2013).

Yoga mengambil contoh jalan layang non tol di kawasan Casablanca, yang gagal mengatasi kemacetan di wilayah itu. Sebab keberadaan jalan layang itu bukan mengurangi kemacetan, justri menjadi titik tambahan berkumpulnya kendaraan. "Kita lihat saja jalan layang non tol di Casablanca, malah bikin macet kan," tegasnya.

Ia melanjutkan, seharusnya Pemprov DKI Jakarta lebih memilih membangun jalan tol yang menghubungkan Jakarta dengan kota-kota satelit di sekitarnya dan menghubungkan dengan ruas jalan daerah. Menurutnya hal itu lebih bermanfaat dibandingkan membangun enam tol dalam kota baru.

"Sebaiknya memikirkan percepatan pembangunan jalan tol untuk Trans Jawa. Dengan adanya jalan tol Trans Jawa, pertumbuhan ekonomi, khususnya di Jawa tidak lagi terpusat di Jakarta, tapi lebih menyebar ke daerah lain. Jadi daerah lain ikut merasakan peningkatan pertumbuhan ekonomi lebih baik," tandasnya.[bay]

Source

 

Subscribe

Sign up for updates on our projects, events and publications.

SIGN UP
Send this to a friend