Share this
ITDP saat ini menangani perluasan stasiun TransJakarta sebagai bentuk implementasi dari rencana Direct Service.
ITDP saat ini menangani perluasan stasiun TransJakarta sebagai bentuk implementasi dari rencana direct service yang disebutkan pihak Dewan Transportasi Kota Jakarta sepulangnya dari kunjungan ke Guangzhou, China. Fitur Direct Service ini mengizinkan bus-bus non-BRT yang rutenya melewati koridor TransJakarta untuk masuk ke jalur busway dan dilibatkan dalam sistem.
Di Guangzhou, Direct Service didesain untuk bus-bus berfrekuensi tinggi hingga mencapai 350 bus yang keluar dan masuk pemberhentian bus setiap jamnya. Untuk mengakomodasi jumlah penumpang dan frekuensi laju bus-bus, substation dan substops harus dapat mendistribusikan alur naik dan turun penumpang. Pemberhentian bus didesain dengan bentuk yang lebih panjang dan mempunyai banyak pintu. Pemberhentian bus terpendek mempunyai panjang 55 meter, sementara pemberhentian bus yang terpanjang mempunyai panjang hingga 285 meter. Di setiap pemberhentian, akan ada pengambilalihan antrean yang membuat bus-bus tidak mengantre dan bus lain yang lebih kecil bisa mengambil penumpang.
Saat ini, ITDP sedang mendesain perluasan stasiun seperti yang dilakukan di Guangzhou yang akan diajukan ke pihak TransJakarta untuk kemudian diimplementasikan di koridor-koridor TransJakarta yang terpilih.