Share this
[vc_row] [vc_column width=”1/1″] [vc_column_text]
JAKARTA (Pos Kota) – Meski sudah 12 koridor busway beroperasi, namun jumlah penumpang tidak lebih dari 360 ribu sehari. Sebab itu, agar pemilik mobil pribadi beralih ke busway, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaya Purnama (Ahok) harus meniru Walikota Bogota Kolumbia.
Data dari Institute for Transportation and Development Policy (ITDP) menyebutkan, sampai saat ini rata-rata jumlah penumpang Bus Transjakarta setiap harinya hanya mencapai 360 ribu penumpang.
Bila mengacu pada jumlah layanan serupa yang ada di negara lain, seperti Bogota Kolumbia, jumlah penumpang Transjakarta tergolong tak memuaskan.
Direktur ITDP Indonesia Yoga Adiwinarto mengatakan, Ahok harus bisa memanfaatkan pengaruhnya untuk menekan pengguna mobil pribadi. Tapi tentu dengan program.
“Perlu dukungan penuh dari Gubernur DKI Jakarta agar lebih gigih memanfaatkan pengaruhnya mendukung upaya memaksimalkan peningkatan penumpang Transjakarta,” kata Yoga, Sabtu (28/3).
Yoga mencontohkan pengaruh kuat Enrique Penalosa pada kesuksesan Transmilenio di Bogota Kolumbia. Penalosa merupakan Wali Kota Bogota periode 1998-2001 yang merupakan perintis dari layanan bus rapid transit (BRT) Transmilenio.
Penalosa merupakan tokoh yang terkenal dengan ucapannya, “kota yang maju bukanlah tempat di mana orang miskin menggunakan mobil, tetapi tempat di mana orang kaya menggunakan transportasi publik”.
“Dia membuat pengguna angkutan umum dihargai setara dengan pengguna kendaraan pribadi. Berani fight memperjuangkan kebijakan yang terkait dengan peningkatan layanan transpprtasi publik,” ucap Yoga.
Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetio Edi Marsudi, mengatakan pihaknya berharap agar Bus transjakarta menjadi primadona warga. “Tentu harus terus meningkatkan pelayanan,”jelasnya.
Bila pelayanannya masih seperti saat ini, sulit bisa memaksa pengendara mobil pribadi pindah ke transjakarta.”TaPi ini harus terus ditingkatkan,”katanya. (John)
[/vc_column_text] [/vc_column] [/vc_row]