December 11, 2017

Safe Bus Journey dengan UN Women, Kalyanamitra, dan Transjakarta

ITDP Indonesia bekerja sama dengan UN Women, Kalyanamitra serta PT. Transjakarta mengadakan sebuah acara yang bertajuk “Safe Bus Journey” dalam rangka mempromosikan hak wanita dan anak perempuan untuk mendapatkan akses transportasi publik yang aman.  Acara ini merupakan bagian dari rangkaian acara dari “16 Days of Activism Against Gender-Based Violence”, sebuah kampanye global dari tanggal 25 November sampai 10 Desember yang diselenggarakan setiap tahun. “Safe Bus Journey” diadakan bertepatan dengan “Hari Penghapusan Kekerasan terhadap Wanita Internasional” pada 25 November 2017.

Diawali dengan perjalanan menggunakan bus Transjakarta seri vintage, para peserta melaju menggunakan Koridor 1 Transjakarta dari Halte Transjakarta Dukuh Atas menuju Terminal Blok M. Sepanjang perjalanan, peserta yang berasal dari berbagai latar belakang dan profesi mendapat sambutan pembuka dari Direktur Operasional PT. Transportasi Jakarta, Daud Joseph juga Sabine Machl, UN Women Representative and Liaison to ASEAN. Perwakilan dari Yayasan Pulih juga menjelaskan mekanisme “Safety Walking Audit” yang akan dilakukan setelah turun dari bus dimulai dari terminal Blok M.

Usai perjalanan menggunakan bus, peserta juga mengikuti acara “Safety Walking Audit” yang bertujuan untuk menilai apakah keamanan dari jalanan yang dilewati, terutama bagi para wanita dan anak-anak. Deliani Siregar, Urban Planning Associate dari ITDP Indonesia memimpin para peserta “Safe Bus Journey” melalui kawasan Blok M sembari menjelaskan berbagai fasilitas pejalan kaki yang berada di kawasan tersebut. Dalam acara ini, para peserta acara berjalan sambil memperhatikan lingkungan yang mereka lewati serta menilai keamanan dari kawasan tersebut, khususnya bagi kaum wanita dan anak-anak.

Acara diakhiri dengan sebuah diskusi panel yang mengangkat tema “Making Public Transportation Safe for Women and Girls”. Dalam diskusi ini, ditegaskan bahwa adanya urgensi dalam mempromosikan pembangunan kota yang aman dan inklusif bagi wanita dan anak perempuan. Dengan tingginya angka penduduk dunia yang berdomisili di kota, tidak dapat dipungkiri bahwa wilayah perkotaan menawarkan berbagai kesempatan ekonomi, sosial, dan politik serta memiliki daya tarik yang kuat, tak terkecuali bagi perempuan. Tetapi kenyataannya, pengalaman kaum perempuan dan laki-laki perkotaan seringkali jauh berbeda, khususnya ketika mengakses ruang, sarana, dan transportasi publik. Padahal akses-akses tersebut, khususnya akses terhadap transportasi yang aman dan nyaman memungkinkan perempuan untuk berpartisipasi dalam kegiatan ekonomi, membuka akses akan pendidikan, kesehatan dan layanan penting lainnya. Maka penting bagi sebuah kota untuk bisa mengembangkan, menerapkan serta mengevaluasi pendekatan komprehensif dalam mencegah dan menanggapi kekerasan seksual terhadap perempuan dan anak perempuan di ranah publik.

ITDP Indonesia, UN Women, Kalyanamitra dan PT. Transjakarta setuju bahwa dalam pembangunan fasilitas publik sangat penting untuk memastikan keselamatan perempuan dan anak perempuan dalam konteks perkotaan. Bagi ITDP, kota yang inklusif merupakan hal yang penting dalam isu pembangunan berkelanjutan, maka sistem transportasi massal, fasilitas pejalan kaki, dan segala fasilitas transportasi umum di kota harus dapat mengakomodir all users, all genders, all ages, all abilities.

Subscribe

Sign up for updates on our projects, events and publications.

SIGN UP
Send this to a friend