Share this
Hari Sabtu (28/4) kemarin, ITDP Indonesia turut berpartisipasi dalam acara Festival Transportasi yang diselenggarakan di Rusun Cilincing oleh Intrachange, sebuah organisasi yang mempunyai misi untuk memberikan edukasi mengenai transportasi untuk anak-anak.
Anak-anak Rusun Cilincing berjumlah kurang lebih 200 orang, dari usia SD (Sekolah Dasar) hingga SMP (Sekolah Menengah Pertama), antusias mengikuti serangkaian kegiatan sepanjang hari. Untuk kegiatan ini, ada lebih dari 8 organisasi dan komunitas serta relawan dari kalangan mahasiswa dan profesional yang terlibat secara sukarela. Pembukaan acara di jam 9 pagi dihadiri oleh beberapa perwakilan dari institusi penting seperti Badan Pengelola Transportasi Jakarta (BPTJ), Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta serta Kelurahan Cilincing. Perwakilan masyarakat dan Ketua Rukun Tetangga (RT) setempat juga turut hadir di sesi pembukaan.
Terdapat 8 pos kegiatan dimana anak-anak dibagi dalam 8 kelompok sesuai usia. Kelompok-kelompok ini datang ke masing-masing pos kegiatan secara bergantian, untuk mengikuti games dan kegiatan yang bertemakan transportasi. ITDP Indonesia sendiri menempati Pos 2 di lantai 4 Blok B Rusun Cilincing. Dipersiapkan 2 games yang bertemakan transportasi tidak bermotor seperti jalan kaki dan bersepeda serta transportasi perkotaan lain seperti BRT.
Games pertama disebut “Complete Street Games” atau kami sebut “Menghias Trotoar” dimana anak-anak yang datang diharuskan mengisi gambar trotoar dan jalan yang kosong dengan utilitas dan objek-objek yang berhubungan dengan trotoar dan jalan. Setelah berkompetisi “menghias” trotoar, gambar dari masing-masing kelompok didiskusikan untuk menstimulasi pendapat dan ide dari anak-anak mengenai apa yang boleh dan tidak boleh ada di trotoar.
Selanjutnya, games kedua disebut “Aman-Tidak Aman” yang fokus pada tema keselamatan di jalan. Anak-anak harus menentukan apakah contoh kasus yang dibacakan masuk dalam kategori “Aman” atau “Tidak Aman”. Pertanyaan seperti “apakah boleh memasuki jalur Transjakarta ketika macet” hingga “bolehkah boncengan di motor lebih dari 2 orang” menimbulkan perdebatan dan membuat suasana semakin riuh.
Di akhir games, selain mendapatkan snack dari ITDP Indonesia, setiap kelompok juga harus mengumpulkan bendera di mana di penghujung acara jumlah bendera yang terkumpul akan menjadi penentu untuk mendapatkan hadiah dari panitia.
ITDP Indonesia sebagai organisasi nirlaba yang terus mempromosikan transportasi berkelanjutan, sangat mengapresiasi diadakannya acara ini sebagai langkah awal untuk mengenalkan transportasi perkotaan kepada generasi berikutnya. Semoga acara ini dapat terus berjalan dan semakin luas jangkauannya.