May 11, 2018

Site Visit Busway #PedestrianFirst

Selasa, 15 Agustus 2017, ITDP Indonesia bekerja sama dengan Qlue, Jakarta Good Guide, iWasHere Network, FNF Indonesia dan Dinas Bina Marga Provinsi DKI Jakarta melangsungkan acara Site Visit Busway sebagai bagian dari Kampanye #PedestrianFirst di Bulan Agustus ini. Kampanye #PedestrianFirst merupakan salah satu upaya ITDP Indonesia untuk membangun kepedulian masyarakat atas pembangunan kota yang berkelanjutan.

Pada Bulan Agustus 2017, bersamaan dengan program Bulan Tertib Trotoar yang dicanangkan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. ITDP Indonesia meluncurkan kampanye #PedestrianFirst. Salah satu kegiatan yang dilaksanakan dalam mendukung kampanye #PedestrianFirst ini adalah “Site Visit Busway #PedestrianFirst”. Site Visit Busway adalah kegiatan rutin yang diselenggarakan ITDP Indonesia dimana kami mengajak warga Jakarta untuk mengunjungi tempat-tempat menarik di Jakarta menggunakan Transjakarta. Site Visit Busway memiliki berbagai macam versi, mulai dari culinary hingga heritage dan salah satunya bertema “Pedestrian First” dimana ITDP Indonesia menyisipkan pengetahuan tentang fasilitas pedestrian (pejalan kaki) kepada peserta yang berpartisipasi.

Dalam “Site Visit Busway #PedestrianFirst” kali ini, ITDP Indonesia mengundang rekan-rekan media baik online maupun cetak untuk berkunjung ke kawasan Mahakam – Melawai, dimana Dinas Bina Marga sedang melakukan pembangunan fasilitas pejalan kaki di jalan Mahakam, jalan Barito dan jalan Kyai Maja dengan menggunakan Bus Transjakarta. Dalam kegiatan ini, rekan- rekan media mendapat informasi tentang Transjakarta dan integrasi antar moda (MRT – BRT) dari ITDP Indonesia serta dapat melihat langsung proses pembangunan dan pembenahan fasilitas pedestrian didampingi ITDP Indonesia dan Dinas Bina Marga Provinsi DKI Jakarta.

Acara dimulai di Halte Transjakarta Bundaran Senayan, dimana peserta yang melakukan registrasi dan bersama-sama mengendarai Bus Transjakarta menuju Halte Akhir Blok M. Selama perjalanan berlangsung, penjelasan mengenai Transjakarta dan perkembangan pembangunan koridor sistem transportasi massal tersebut dipaparkan oleh Maulana Gituri, Transport Associate ITDP Indonesia. Sesampainya di Halte Akhir Blok M, Farid Mardhiyanto dari Jakarta Good Guide memaparkan sejarah kawasan Blok M, tujuan wisata kuliner Blok M dan sejarah bangunan serta area publik lainnya. Di kawasan Mahakam, acara dilanjutkan dengan berjalan kaki menelusuri pembangunan fasilitas pejalan kaki di kawasan Mahakam dan Melawai. Riri Asnita selaku Kepala Seksi Perencanaan Prasarana Jalan dan Utilitas, memaparkan akan rencana Dinas Bina Marga DKI dan suku dinas terkait untuk membangun trotoar sepanjang 80 kilometer di lima wilayah kota administratif dengan anggaran Rp 412 miliar.

Selesai menelusuri trotoar, acara dilanjutkan dengan diskusi panel yang dimoderatori oleh Ingo Batavia Hauser, Program Officer FNF Indonesia. Diskusi panel ini diisi oleh narasumber dari ITDP Indonesia, QLUE, Jakarta Good Guide, iWasHere Networks dan Dinas Bina Marga Provinsi DKI Jakarta. Dalam diskusi ini, para panelis dan peserta mengupas isu budaya berjalan kaki dan pentingnya berjalan kaki di Jakarta. Dampak positif dari berjalan kaki sesungguhnya berpengaruh dalam kehidupan kota berkelanjutan dan mobilitas di Jakarta.

Ria Asnita mengatakan bahwa adapun pembangunan trotoar yang telah dan akan dilakukan ditujukan untuk mengubah pola transportasi warga dari (kendaraan) pribadi ke transportasi publik.  “Perbaikan fasilitas pejalan kaki tidak hanya menjadi tupoksi dinas Bina Marga saja. Diharapkan bersamaan dengan Bulan Tertib Trotoar, semua intansi yang terlibat juga ikut berbenah. Harapannya juga bulan ini menjadi ‘gong’ untuk terus meningkatkan kesadaran masyarakat atas pejalan kaki dan trotoar,” ungkap Riri

ITDP Indonesia juga turut mengapresiasi pembenahan yang dilakukan Dinas Bina Marga. “Banyak sekali pendekatan teknis dan desain yang bisa kita lakukan untuk mewujudkan trotoar yang aman, nyaman, dan humanis. Dan untuk menciptakan Jakarta yang walkable, support dari pihak non-pemerintah juga penting seperti halnya komunitas, ahli, dan bahkan masyarakat umum,” papar Deliani Siregar, Urban Planning Associate ITDP Indonesia. Ia juga mengatakan dalam pembenahan trotoar di DKI Jakarta masih banyak aspek yang harus ditingkatkan baik dari segi desain dan juga perhatian pada akses pejalan kaki lain seperti jalan-jalan sekunder dan lingkungan (gang).

Dari segi pengguna sendiri, iWasHere dan Jakarta Good Guide kompak mengajak masyarakat untuk mulai berjalan kaki. Chyntia Kartika Sari, Community and Social Manager I Was Here mengatakan, pembenahan dan penyediaan fasilitas pejalan kaki yang terus dilakukan menjadi momen yang tepat bagi masyarakat untuk menjaga dan menggunakannya bersama. Hal senada diungkap Farid, “Semua orang harus mencoba berjalan kaki, dengan berjalan kaki pengendara mobil dan motor jadi punya empati juga terhadap pejalan kaki sehingga mereka bisa turut serta juga memprioritaskan pejalan kaki di jalan,” tuturnya.

Dalam diskusi ini disebutkan bahwa jalur pedestrian merupakan fasilitas utama dalam menunjang akses menuju moda transportasi umum, sehingga keberadaan trotoar yang aman, nyaman dan dapat diakses siapapun adalah sebuah kebutuhan guna tercapainya kota yang lebih baik. “Untuk saat ini, hierarki pengguna jalan di kota Jakarta menunjukan sebuah piramida terbalik dimana kendaraan bermotor roda dua dan roda empat merasa memiliki hak dan prioritas lebih dibandingkan dengan pejalan kaki. Kampanye #PedestrianFirst akan berusaha memutarbalikan piramida tersebut kembali pada hakikatnya dengan beragam aktifitas yang mendukung hak-hak pejalan kaki,” pungkas Ingo dalam menutup diskusi

ITDP Indonesia setuju akan gagasan tentang pembangunan trotoar yang telah dan akan dilakukan ditujukan untuk mengubah pola transportasi warga dari (kendaraan) pribadi ke transportasi publik. Sistem transportasi umum yang terintegrasi dan mudah di akses oleh semua kalangan masyarakat merupakan elemen fundamental dalam membangun kota yang berkelanjutan. Diharapkan dengan adanya acara Site Visit Busway dan Kampanye #PedestrianFirst ini dapat meningkatkan perhatian warga kota Jakarta untuk bersama-sama menjadikan Jakarta kota yang berpihak pada manusianya, dengan memprioritaskan pejalan kaki di seluruh ruas jalan.

Subscribe

Sign up for updates on our projects, events and publications.

SIGN UP
Send this to a friend