Teknologi baru dan model bisnis inovatif telah mengubah lanskap bikeshare.
Sistem dockless bikeshare meningkatkan visibilitas dan menempatkan sepeda perkotaan dalam berbagai kota di seluruh dunia. Perusahaan dockless bikeshare mengklaim untuk menyediakan bikeshare secara menguntungkan bagi pihak kota (yaitu, tanpa subsidi) dan menciptakan potensi bagi bikeshare untuk menjadi pilihan transportasi yang cepat terukur di kota-kota.
Namun, pertanyaan baru mulai muncul: Dapatkah sebuah kota berhasil meningkatkan kualitas sistem transportasi perkotaan dengan dockless bikeshare? Dapatkah mereka menghindari dampak negatif dari dockless bikeshare yang terlihat di banyak tempat? Bisakah mereka melakukan keduanya dengan memungkinkan model bisnis yang menguntungkan dan kompetitif? Jawabannya tampaknya ya, selama kota secara proaktif mengadopsi kebijakan untuk mengintegrasikan dockless bikeshare ke dalam sistem transportasi kota yang lebih luas. Menyadari bahwa kota-kota tertarik untuk memanfaatkan keuntungan (dan membatasi hasil negatif) dari dockless bikeshare, ringkasan kebijakan ini memberikan kerangka kerja yang berorientasikan hasil demi mengatur dockless bikeshare– yang juga mungkin relevan dengan moda transportasi perkotaan lainnya yang akan muncul di masa depan. Penjelasan singkat ini tidak dimaksudkan untuk terlalu bersifat preskriptif, juga tidak mencakup setiap tindakan yang mungkin dilakukan sebuah kota; melainkan menyediakan panduan penting untuk menyukseskan sistem dockless bikeshare dalam sebuah kota.
Unduh Ringkasan Kebijakan Optimalisasi Sistem Dockless Bikeshare di Perkotaan.
Unduh The Bikeshare Planning Guide 2018
Selain bikeshare, muncul fenomena moda transportasi mikro lainnya seperti e-scooters dan e-bike yang menjadi opsi tambahan dalam menyelesaikan masalah first and last mile. Untuk tahu lebih jelasnya tentang fenomena ini, baca artikel “E-Scooters Could be a Last-Mile Solution for Everyone” di website itdp.org