Share this
Menyeberang jalan, seringnya menjadi pengalaman hidup dan mati bagi pejalan kaki. Terutama di kota-kota yang ruas jalannya masih didominasi kendaraan pribadi, desain penyeberangan yang aman dan nyaman, tidak menjadi prioritas
Adalah tactical urbanism, sebuah taktik atau strategi berbiaya rendah untuk menguji desain jalan dan simpang agar lebih aman dan nyaman bagi pejalan kaki dan juga pesepeda. Biasanya, tactical urbanism menggunakan cat warna-warni sebagai intervensi dan bersifat temporer untuk kemudian menjadi desain pernanen
Bukan sembarang warna-warni, intervensi ini berfungsi sebagai marka untuk memberikan gambaran kepada pengguna jalan apabila sebuah jalan atau simpang didesain mengutamakan keselamatan pejalan kaki dan pesepeda. Intervensi menggunakan cat ini juga kerap menjadi penanda bagi pengemudi kendaraan bermotor, untuk lebih berhati-hati dan mengurangi kecepatannya sekaligus sosialisasi bagi pengguna jalan. Tidak hanya cat, pot bunga dan traffic cone juga kerap digunakan sebagai separator temporer
Di banyak kota, penggunaan metode tactical urbanism ini mampu memperlambat kecepatan kendaraan bermotor saat berbelok yang berdampak mengurangi kemungkinan terjadinya kecelakaan. Metode ini juga dapat memperpendek jarak penyeberangan dan memberikan rasa aman untuk para pejalan kaki dan pesepeda serta mendorong lebih banyak aktivitas pejalan kaki di sepanjang jalan dan mendukung bisnis lokal
Sebagai contoh, kota Sao Paulo berhasil menurunkan laju kendaraan saat berbelok sebesar 23% dan membuat pejalan kaki merasa 75% lebih aman saat menyeberang.
Publikasi ITDP lain mengenai tactical urbanism: