Share this
Jakarta kembali berkolaborasi dengan ITDP Indonesia menyelenggarakan Jalan Jakarta. Kali ini, Fakultas Seni Rupa dan Desain Universitas Tarumanegara ikut bergabung dalam kolaborasi #JalanJakarta yang diselenggarakan untuk ketiga kalinya.
Jakarta, 8 Maret 2020 – Berlokasi di Jalan Darul Maarif, Cipete Selatan, yang berlokasi tepat di mulut pintu keluar stasiun MRT Haji Nawi, para dosen dan mahasiswa/i dari Fakultas Seni Rupa dan Desain Universitas Tarumanagara ikut turun tangan dalam memberikan keamanan dan kenyamanan ruang pejalan kaki dari dan menuju stasiun MRT Jakarta.
#JalanJakarta, Program Peningkatan Aksesibilitas Dari dan Menuju Stasiun MRT Jakarta
Jalan Jakarta merupakan program peningkatan aksesibilitas dari dan menuju stasiun MRT Jakarta dengan pendekatan partisipatif kolaboratif. Program ini melibatkan warga sekitar stasiun, jajaran pemerintah kota dan masyarakat luas lewat relawan Jalan Jakarta. #JalanJakarta yang diselenggarakan 8 Maret 2020 merupakan kelanjutan #JalanJakarta Cipete Raya dan #JalanJakarta Haji Nawi 1 yang dilaksanakan pada bulan Agustus dan Desember 2019 lalu. Pemilihan lokasi #JalanJakarta merupakan hasil “Audit Aksesibilitas Stasiun MRT” pada bulan Juli 2019, yang menghasilkan beberapa kesimpulan mengenai aksesibilitas dari dan menuju stasiun MRT Jakarta, di antaranya:
- Kualitas jalur pejalan kaki di seluruh stasiun MRT Jakarta masih memiliki banyak potensi untuk ditingkatkan. Namun,secara umum, kualitas jalur pejalan kaki di area sekitar stasiun bawah tanah MRT Jakarta lebih baik dibandingkan dengan area sekitar stasiun layang.
- Aspek penyeberangan dan muka bangunan aktif di seluruh stasiun MRT Jakarta masih perlu peningkatan
- Stasiun layang MRT Jakarta memiliki lebih banyak muka bangunan yang permeable dan kawasan yang terlindungi oleh peneduh
- Area stasiun bawah tanah MRT Jakarta memiliki angka kepadatan driveway yang lebih baik
Berbagai intervensi dilakukan sesuai dengan hasil dari kesepakatan bersama warga seperti, zona selamat sekolah, gang ramah pejalan kaki serta pembagian ruang jalan (shared street). Dalam prosesnya, MRT Jakarta dan ITDP Indonesia melibatkan warga sekitar dan juga perangkat wilayah mulai dari Rukun Warga (RW), Kelurahan dan Kecamatan dalam pengambilan data dan informasi, pengambilan keputusan intervensi hingga akhirnya dilaksanakan kerja bakti bersama seluruh lapisan masyarakat di kawasan tersebut untuk mengimplementasikan intervensi yang telah disepakati bersama.
#JalanJakarta Bersama Yayasan Darul Maarif dan Universitas Tarumanegara
Melanjutkan kesuksesan #JalanJakarta di Gandaria Selatan dan Gang Timbul, MRT Jakarta dan ITDP Indonesia kembali berkolaborasi, kali ini bersama Fakultas Desain dan Seni Rupa Universitas Tarumanegara dan Yayasan Darul Maarif yang hanya berjarak 80 meter dari stasiun MRT Jakarta.
Berpegang pada metode partisipatif-kolaboratif, rangkaian aktivitas dimulai dengan survei preferensi aksesibilitas pengguna MRT Jakarta di Stasiun MRT Haji Nawi sebelum dikonfirmasikan dengan pihak warga RW 05 Cipete Selatan dan Yayasan Darul Maarif, yang dijembatani oleh pihak Kecamatan Cilandak dan Kelurahan Cipete Selatan. Dalam tahap konfirmasi, terjadi juga sebuah kolaborasi dari semua pihak dalam mencapai konsensus masalah dan solusi yang akan diterapkan.
Jalan Darul Maarif dan Gang Langgar mempunyai volume pejalan kaki mencapai 150 orang per jamnya, dan didominasi oleh pelajar Yayasan Darul Maarif yang berjarak hanya 80 meter dari Jalan RS Fatmawati. Sebanyak 25,8% pejalan kaki melalui Jalan Darul Maarif menuju Stasiun MRT.
Zona Selamat Sekolah menjadi prioritas intervensi dan juga pembagian ruang jalan pejalan kaki di jalan Darul Maarif karena tingginya volume pejalan kaki di segmen jalan ini. Dinding “mati” yang berada di pintu jalan Darul Maarif mempunyai potensi sangat besar untuk mengaktifkan ruang jalan demi kenyamanan pejalan kaki. Di sinilah para dosen dan mahasiswa/i Fakultas Seni Rupa dan Desain Universitas Tarumanegara berkreasi. Dengan mural bertemakan transportasi publik, pejalan kaki dan pesepeda, ruang jalan Darul Maarif menjadi menarik dan diharapkan dapat mengajak lebih banyak orang untuk berjalan kaki.
Kolaborasi #JalanJakarta
#JalanJakarta menjadi bukti bahwa peningkatan aksesibilitas pun dapat terjadi dengan menerapkan perencanaan partisipatif-kolaboratif. Warga setempat, SKPD wilayah, hingga SKPD tingkat provinsi memiliki andil dan porsi masing-masing dalam meningkatkan aksesibilitas di lingkungan mereka.
“Peningkatan aksesibilitas di jalan-jalan lingkungan akan mendorong orang untuk mau berjalan kaki dan menggunakan transportasi publik, karena ada kepastian lokasi dan jarak. Pendekatan partisipatif kolaboratif juga terbukti dapat dilakukan, dan mempercepat proses perencanaan dan implementasi karena melibatkan warga sebagai pengguna jalan utama,” ungkap Faela Sufa, South East Asia Director ITDP
#JalanJakarta menjadi bukti bahwa warga dan pemerintah dan warga dapat berkolaborasi dalam menjaring informasi dan menyelesaikan isu pembangunan yang ada di lingkungan mereka. Hal ini tentunya, sesuai dengan visi misi Provinsi DKI Jakarta, yang mendorong terjadinya kolaborasi antara semua pihak dalam pembangunan perkotaan untuk mewujudkan kota lestari yang humanis.