November 11, 2020

Menuju Transportasi Jakarta Ramah Disabilitas

“Pemerintah dan Pemerintah Daerah wajib menyediakan Pelayanan Publik – termasuk jasa transportasi publik – yang mudah diakses oleh penyandang disabilitas” – UU No 8 Tahun 2016

“Pada tahun 2030, menyediakan akses terhadap sistem transportasi yang aman, terjangkau, mudah diakses dan berkelanjutan untuk semua, meningkatkan keselamatan lalu lintas, terutama dengan memperluas jangkauan transportasi umum, dengan memberi perhatian khusus pada kebutuhan mereka yang berada dalam situasi rentan, perempuan, anak, penyandang disabilitas dan orang tua” – Sustainable Development Goals Target 11.2


Berbagai regulasi dan kebijakan dirilis pemerintah untuk mengakomodir kebutuhan mobilitas kelompok disabilitas. Namun, hingga saat ini, pemenuhan hak kelompok disabilitas untuk merdeka bermobilitas mandiri masih jauh panggang dari api. Para pemangku kebijakan berasumsi, kebutuhan kelompok disabilitas dalam bermobilitas sama dengan kebutuhan kelompok lain sehingga keterlibatannya sering diabaikan dalam perumusan kebijakan, perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi. Hasilnya, layanan dan infrastruktur mobilitas yang tidak inklusif, mencelakakan disabilitas dan mubazir keberadaannya. 

ITDP bersama Gerakan Aksesibilitas Umum Nasional (GAUN), gerakan kampanye aksesibilitas bagi penyandang disabilitas dan lansia mencoba untuk kembali mengingatkan sekaligus mendorong pemerintah provinsi DKI Jakarta dan para operator transportasi publik mengenai pemenuhan hak-hak disabilitas dalam bermobilitas.

Screenshot dari acara FGD yang dilaksanakan melalui Zoom
FGD dilangsung melalui aplikasi Zoom

Diawali dengan Forum Group Discussion (FGD) pada tanggal 18 November 2020 bersama teman-teman disabilitas. FGD ini menjadi platform untuk berdiskusi dan berembuk tentang isu pelayanan serta infrastruktur mobilitas di transportasi publik. Kegiatan ini dihadiri oleh 53 peserta dari berbagai kategori penyandang disabilitas, komunitas, dan caretaker. Selama keberlangsungan FGD, proses komunikasi juga didampingi oleh JBI (Juru Bahasa Isyarat) untuk memastikan penyampaian pesan dilakukan dengan baik.

 

Unduh Laporan FGD Menuju Transportasi Jakarta Ramah Disabilitas di sini!

 

FGD ini menghasilkan konsensus “Menuju Transportasi Jakarta Ramah Disabilitas” yang mencakup poin-poin sebagai berikut:

Tak sampai di situ, hasil konsensus “Menuju Transportasi Jakarta Ramah Disabilitas” akan disematkan di monumen yang dicanangkan di salah satu hub-station tersibuk di Jakarta, Terowongan Kendal. Pencanangan ini bertujuan sebagai pengingat terus-menerus kepada Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dan masyarakat tentang pemenuhan hak-hak disabilitas untuk bermobilitas dengan aman di kota. Konsensus akan terus diperbaharui sesuai dengan perkembangan pemenuhan hak-hak mobilitas mandiri bagi disabilitas.

Pencanangan monumen ini dibarengi dengan instalasi pameran “Jejak Mobilitas Disabilitas di Kota” yang merangkum perjalanan kegiatan Gerakan Aksesibilitas Umum Nasional (GAUN) selama 20 tahun mengadvokasi hak-hak disabilitas bermobilitas. Pameran akan berlangsung dari tanggal 3 Desember 2020 hingga 17 Desember 2020 dengan protokol kesehatan dan pembatasan pengunjung dalam jarak yang disarankan. Anda juga dapat urun serta memberikan pendapat serta masukan terkait isu ini di layar interaktif pada instalasi pameran atau menggunakan link mentimeter di bawah ini.

Mari ikut berpartisipasi dengan menyalurkan aspirasi Anda terkait Transportasi Jakarta yang berkeadilan melalui TAUTAN INI!

Instalasi Pameran “Jejak Mobilitas Disabilitas di Kota” yang akan berlangsung mulai tanggal 3 Desember 2020 hingga 17 Desember 2020 di Terowongan Kendal

 

Instalasi Monumen Konsensus “Menuju Transportasi Jakarta Ramah Disabilitas” yang dicanangkan secara permanen di Terowongan Kendal

 

Perayaan International Day with People with Disability (IDPWD) 2020 

Pada tanggal 4 Desember 2020, GAUN dan ITDP Indonesia meresmikan pencanangan totem “Konsensus Menuju Transportasi Jakarta Ramah Disabilitas” dan instalasi “Jejak Mobilitas Disabilitas di Kota” yang dihadiri oleh Ketua GAUN, ibu Ariani Soekanwo, Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta, Bapak Syafrin Liputo, Kepala Dinas Bina Marga DKI Jakarta, Bapak Hari Nugroho, Bapak William Sabandar, Direktur Utama MRT Jakarta dan perwakilan operator transportasi publik di Jakarta; Transjakarta serta LRT Jakarta. Acara yang diselenggarakan di Terowongan Kendal ini diawali dengan menyambut kedatangan Om Massa, pesepeda amputee dari Kota Kendal yang melakukan perjalanan menggunakan transportasi publik menuju Jakarta. Om Massa dijemput oleh teman-teman B2W Indonesia dan Brompton Monas Cyclist menuju kantor dinas teknis DKI Jakarta di Jatibaru, Tanah Abang. Om Massa kemudian bersepeda menuju Terowongan Kendal bersama Kepala Dinas Perhubungan dan Kepala Dinas Bina Marga DKI Jakarta.

Om Massa, seorang cyclist amputee dari Kendal.

Sesampai di Terowongan Kendal, para undangan diajak untuk melihat instalasi “Jejak Mobilitas Disabilitas di Kota”, dimana instalasi ini dilengkapi dengan ubin pemandu tambahan dan braille untuk memfasilitasi teman-teman disabilitas netra. Petugas jaga pameran juga disiagakan di jam-jam sibuk (Senin- Jumat Pkl. 08.00 – Pkl. 11. 00 WIB dan Pkl. 16. 00 – Pkl. 19. 00 WIB, serta hari Sabtu Pkl. 14. 00 – Pkl. 17. 00 dan  Minggu Pkl. 08.00 – Pkl. 11.00) untuk mengakomodir kebutuhan teman-teman disabilitas dan non-disabilitas yang mengunjungi instalasi.

Para undangan diajak untuk melihat poin-poin “Konsensus Menuju Transportasi Jakarta Ramah Disabilitas” yang disematkan di totem permanen sebagai wujud pengingat ada kewajiban untuk mengakomodir kebutuhan mobilitas teman-teman disabilitas di kota

Setelahnya acara dilanjutkan dengan penyerahan donasi kursi roda dari Bike 2 Work Indonesia dan Restep.ID. Acara diakhiri dengan penyerahan laporan “Konsensus Menuju Transportasi Jakarta Ramah Disabilitas” dari GAUN dan ITDP kepada Kadishub, Kadis DBM dan para operator transportasi publik Jakarta. Harapannya, hasil FGD dapat menjadi basis peningkatan, percepatan dan perubahan layanan serta infrastruktur transportasi publik di Jakarta agar lebih inklusif. Dan tentunya, ini bukan upaya terakhir, nantikan rangkaian kegiatan Transportasi Jakarta Ramah Disabilitas selanjutnya.

 

Subscribe

Sign up for updates on our projects, events and publications.

SIGN UP