Share this
Pada tahun 1984, pendiri ITDP Michael Replogle memiliki ide sederhana namun baru sebagai tanggapan terhadap kampanye pengeboman pimpinan AS di Nikaragua: Bikes not Bombs, sebagai bentuk bantuan kemanusiaan kepada orang-orang yang butuh bermobilitas, seperti guru dan petugas kesehatan di daerah pedesaan. “Kami mengatur klub sepeda dan gereja untuk menyumbangkan sepeda bekas sebagai cara memberdayakan warga Amerika biasa yang merasa tidak berdaya untuk menghentikan tindakan pemerintah mereka,” kata Replogle, “dan juga sebagai cara untuk menunjukkan bagaimana mobilitas dasar dapat meningkat secara besar-besaran kualitas hidup.”
Institute for Transportation and Development Policy didirikan pada tahun berikutnya, dan dengan cepat berkembang melampaui Nikaragua, dalam upaya mereformasi kebijakan transportasi pemerintah AS dan Bank Dunia. “Melalui sesi konferensi, publikasi, dan kampanye penulisan surat, tim kecil kami menantang Bank Dunia dan lembaga lain untuk memperhatikan bersepeda dan berjalan kaki serta kebutuhan seluruh kelas masyarakat,” kata Replogle, “Secara bertahap, kami membuat kemajuan.”
Sejarah ITDP dapat dilihat melalui tautan ini!
Sejak berdiri di Indonesia pada tahun 2002, ITDP Indonesia terus bekerja untuk memberi bantuan teknis untuk program transportasi berkelanjutan di kota-kota di Indonesia dan kawasan Asia tenggara seperti Ho Chi Minh, Patong, Phuket, dan Manila. Salah satu dari fokus ITDP Indonesia adalah memberi bantuan bagi kota-kota untuk memfasilitasi kebutuhan warganya akan keamanan dan kenyamanan saat bersepeda. Hingga saat ini, ITDP Indonesia terus memberi bantuan teknis pada kota dan mendukung perkembangan yang ada dengan program komunikasi dan hubungan publik, advokasi serta capacity building.