Share this
Dalam rangka memastikan adanya urgensi untuk membangun transportasi publik berbasis jalan dan pentingnya beralih menuju teknologi transportasi yang lebih bersih, Institute of Transportation and Development Policy (ITDP) berkolaborasi dengan Kementerian Perhubungan dan Busworld Southeast Asia menyelenggarakan diskusi-diskusi panel di acara Busworld Southeast Asia Conference di JIEXPO Kemayoran pada tanggal 5-6 Oktober 2022, dan dilanjutkan ekskursi pada 7 Oktober 2022. Acara dibuka oleh Bapak Endro Putroko Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan, dihadiri oleh Busworld Foundation dan partners.
ITDP menyelenggarakan 2 sesi diskusi panel; “Public Transport Improvement: Why Bus is Better” dan “Why should bus electrification be the priority?”. Selain dua sesi tersebut, ITDP juga mengisi sesi “Implementation of Electric Buses in Cities” sebagai moderator dan sesi “Financing strategies for Procurement of Zero Emission Buses” sebagai pembicara. ITDP juga membuka booth dengan tema Bus and 2/3 Wheeler Electrification yang menampilkan kajian serta studi elektrifikasi oleh ITDP Indonesia dengan bantuan dari UK PACT, UNEP, World Bank dan TUMI Initiative. Dalam rangkaian kegiatan ini, ITDP juga mengundang delegasi perwakilan dari Dinas Perhubungan; Provinsi Jawa Barat, Semarang, Surakarta, dan Surabaya.
Sesi 2 bertajuk “Public Transport Improvement: Why Bus is Better” menghadirkan Suharto, Direktur Angkutan Jalan, Kementerian Perhubungan, Republik Indonesia yang mempresentasikan materi ”Bus for Indonesia: Why is it more suitable?”, Vinensia Nanlohy, Transport Associate, ITDP Indonesia dengan materi “Evaluasi Buy The Service (BTS) di Indonesia”, dilanjutkan paparan mengenai “Studi Kasus: Reformasi Bus di Semarang” oleh Hendrix Setiawan, Kepala UPTD BLU, Trans Semarang. Serta paparan “Solusi Tiket dan Pelacakan Terpadu” yang dipresentasikan oleh A. Koteswara Rao, Direktur Eksekutif (Adm), Association of State Road Transport Undertakings (ASRTU). Sesi ini dimoderatori oleh Dr. Kulwant Singh, Penasihat, Busworld Foundation.
Hari kedua dibuka Sesi 4 bertajuk “Implementation of Electric Buses in Cities”. Sesi ini dimoderatori oleh Faela Sufa Direktur ITDP Asia Tenggara yang menghadirkan Danto Restyawan, Direktur, Sarana Transportasi Jalan, Republik Indonesia dengan materi “Materi Penyediaan Infrastruktur Pengisian Listrik Untuk Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai“, Shri Biju Prabhakar, Chairman & Managing Director of Kerala State Road Transport Corporation (India) dengan materi “Kerala’s Initiative Toward Electric Mobility”. Dilanjutkan oleh Ir. Anthon R. Parura, MT, Kepala Pusat Data dan Informasi Perhubungan Dinas Perhubungan DKI Jakarta dengan materi “Implementasi Bus Listrik Dalam Kota”, serta Candra Rakhmat Kepala Departemen Perancangan, Standarisasi Teknik, dan Bus Listrik Transjakarta yang memaparkan presentasi “Connecting The Life Of Jakarta”. Dari sudut pandang akademisi, hadir Basri Fahriza, Ketua Program Sarjana Manajemen Transportasi & Logistik – Fakultas Manajemen & Bisnis, Institut Transportasi dan Logistik Trisakti dengan materi “Adopting Electric Buses” serta materi “Toward E-Bus Implementation” oleh Andi Oetario, Direktur, PT. Maya Saribakti Utama.
Dilanjutkan dengan Sesi 5: “Why should bus electrification be the priority?”, yang menghadirkan empat narasumber yaitu, Robi Kurniawan, Energy conservation/Policy Analyst, Ministry of Energy & Mineral Resource yang memaparkan presentasi ”The importance of transition to electric vehicle”, Etsa Amanda, Sr. Transport Policy and Development Associate yang membawakan materi “Kerangka Peraturan untuk Adopsi E-mobilitas di Indonesia”. Hadir pula mewakili Transjakarta, Bayu Purbo, General Manager Operations for Public Transport Integration at PT. Transportasi Jakarta dengan paparan mengenai “Studi Kasus Transjakarta”, serta Surya Kiran, Association of State Road Transport Undertakings (ASRTU) dengan presentasi bertajuk “Bus Listrik di India”. Sesi ini dimoderatori oleh Dr. Marlistya Citraningrum Manajer Program, Akses Energi Berkelanjutan, IESR Indonesia.
Hari kedua ditutup dengan sesi terakhir yaitu sesi 6 bertajuk “Financing strategies for procurement of zero emission buses”. Sesi ini dimoderatori oleh Harya S. Dillon dari Masyarakat Transportasi Indonesia. Menghadirkan Dadang Jusron, Analis,Kementerian Keuangan, Republik Indonesia dengan materi “Strategi Pembiayaan untuk Pengadaan”, Ekonom Senior Kebijakan Makroprudensial Utang, Bank Indonesia, Heru Rahadyan dengan materi bertajuk “Central Bank Perspective: Promoting Green Finance for Sustainable Economic Development”. Faela Sufa, Direktur, ITDP Asia Tenggara juga hadir sebagai pembicara di sesi ini, memaparkan materi bertajuk “Tinjauan Opsi Pendanaan dan Pembiayaan Transjakarta dan Usulan Sistem BRT Listrik di Kota Lain di Indonesia”. Perwakilan dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia memberikan materi mengenai “Penyediaan Infrastruktur Pengisian Listrik untuk Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai”. Dilanjutkan dengan presentasi “Dukungan PLN Dalam Akselerasi Penggunaan Kendaraan Listrik Di Indonesia” oleh Divisi Pemasaran & Pengembangan Produk Direktorat Retail & Niaga, PLN. Ditutup dengan presentasi dari Revy Petragradia, Ketua Forum Pembiayaan Transportasi, Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) bertajuk “Implementation of Electric Buses and Challenges”.
Akses materi pembicara dalam link berikut.
Di hari ketiga penyelenggaraan, ITDP mengadakan kegiatan Ekskursi bersama delegasi perwakilan dari Dinas Perhubungan Semarang, Jawa Barat, Surakarta, dan Surabaya serta delegasi dari Association of State Road Transport Undertakings (ASTRU) dan perwakilan dari Busworld Foundation.
Acara dibuka oleh Faela Sufa, Direktur ITDP Asia Tenggara dan dilanjutkan dengan penjelasan terkait implementasi bus listrik di Jakarta oleh Mizandaru Wicaksono, Sr. Transport Associate ITDP Indonesia. Sesampainya di Stasiun Gondangdia, Dinas Perhubungan DKI Jakarta menjelaskan integrasi Transjakarta dengan KRL dan integrasi mikrotrans ke sistem Transjakarta. Rombongan melanjutkan perjalanan dari Stasiun Gondangdia ke Taman Budaya Dukuh Atas.
Sesampainya di Taman Budaya Dukuh Atas, rombongan transit untuk menggunakan sepeda sewa untuk mencoba bersepeda di jalur sepeda terproteksi, menuju Halte GBK. Sesampainya di Halte GBK, ITDP Indonesia menjelasan mengenai jalur sepeda terproteksi dan integrasi sistem informasi. Rombongan melanjutkan perjalanan menggunakan Transjakarta Koridor 1 dari Halte GBK ke Halte Kejaksaan Agung.
Di Halte Kejaksaan Agung, rombongan naik menuju Halte CSW dan Halte Koridor 13, di mana ITDP menjelaskan perihal sejarah Koridor 13 dan Halte CSW yang menjadi salah satu simbol integrasi transportasi publik di Jakarta. Dari Halte CSW, rombongan menuju Stasiun MRT ASEAN melalui skybridge, disambut oleh pihak MRT Jakarta. ITDP Indonesia kemudian menjelaskan terkait integrasi tarif antar moda transportasi publik. Serta penjelasan dari MRT Jakarta terkait stasiun ASEAN. Rombongan melanjutkan perjalanan menggunakan MRT menuju Stasiun Dukuh Atas dan langsung menuju Terowongan Kendal. Ekskursi ditutup dengan foto bersama di Terowongan Kendal.
Tak hanya konferensi dan ekskursi, booth ITDP juga hadir dalam pameran yang diadakan Busworld Southeast Asia Conference 2022. Di booth, para pengunjung dapat mengakses langsung semua publikasi ITDP Indonesia terkait kajian dan studi elektrifikasi bus dan kendaraan roda dua dan tiga di antaranya, The Compact City Scenario – Electrified, Building Capacity and Action Plan to Scale-up Transjakarta E-Bus, Road Map and Time Table of Two-Wheeler Electrification in Greater Jakarta, dan Laporan Evaluasi Aksesibilitas Bus Listrik Transjakarta. Selain itu, para pengunjung juga mendapatkan kartu pos gratis dengan tema “The Compact City Scenario – Electrified”.
Selengkapnya Publikasi ITDP terkait Elektrifikasi Bus dan Kendaraan Roda Dua dan Tiga