November 24, 2022

Satu Tahun Kampanye Cycling Cities ITDP

Tepat satu tahun lalu, ITDP meluncurkan kampanye Cycling Cities pada Konferensi UNFCCC (COP26) di Glasgow.

Dan ITDP dengan bangga mengumumkan bahwa kampanye global ini telah memberikan perkembangan yang signifikan sejak diluncurkan pertama kali. Sekarang, di tengah pelaksanaan COP27 pada bulan November ini, ITDP ingin menunjukkan pencapaian yang telah diraih oleh mitra dan kota-kota percontohan yang dalam satu tahun ini telah berkontribusi dalam mewujudkan menuju 25 juta orang menggunakan jalur sepeda terproteksi pada tahun 2025.

Walaupun ini masih permulaan, kampanye Cycling Cities telah membantu memperbaiki lingkungan, sosial, dan ekonomi dari kegiatan bersepeda – dan tidak ada waktu yang lebih mendesak dibanding sekarang, untuk lebih banyak kota di seluruh dunia untuk bergabung dengan gerakan kami.

Berkat upaya 28 kota percontohan dan lebih dari 40 mitra yang bekerja di tingkat lokal, regional, dan internasional, kampanye ini telah membantu membuat sepeda sebagai moda transportasi penting, serta solusi yang layak untuk mengurangi emisi gas rumah kaca dan menciptakan ruang yang lebih layak huni dan adil di seluruh dunia. Pandemi COVID-19 memicu peningkatan yang luar biasa dalam bersepeda pada tahun 2020 karena orang-orang beralih untuk menggunakan sepeda bukan hanya sebagai rekreasi, tetapi juga sebagai sarana transportasi yang andal, pengiriman barang dan jasa, pekerjaan, dan masih banyak lagi. Dari Mexico City hingga Addis Ababa, Kampanye Cycling Cities bergerak untuk menghadapi pandemi dengan menerapkan langkah-langkah darurat untuk jalur sepeda yang terproteksi dan jalan berbagi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.

Saat ini setelah dua tahun berjalan, kota-kota ini menyadari pentingnya memiliki infrastruktur bersepeda yang layak sebagai bagian dari sistem transportasi kota, dan terus membuka jalan bagi kebijakan yang mendukung masyarakat untuk bersepeda, meningkatkan akses pejalan kaki, dan merebut kembali ruang kota dari kendaraan pribadi. Kampanye Kota Ramah Bersepeda memastikan bahwa kota-kota dan para mitra memiliki platform untuk bertukar pengetahuan, berbagi praktik terbaik, mengumpulkan data, dan membangun pengalaman lain di luar masa pandemi, sehingga dapat menginspirasi banyak orang dan kota-kota lainnya.

Perjalanan Tahun Pertama Kampanye 

Di tahun perdana ini, kampanye Cycling Cities telah menyelenggarakan acara bersepeda tingkat tinggi, merilis laporan penelitian, dan mempertemukan mitra dan kota percontohan dalam diskusi mendalam untuk memperluas pengetahuan dan memberikan dukungan satu sama lain. Beberapa yang menjadi hal penting meliputi:

  • Bersepeda menuju Agenda Perkotaan Baru: Menjelang pertemuan Tingkat Tinggi Majelis Umum PBB pada bulan April 2022, UN-Habitat, ITDP, dan mitra-mitra utama lainnya menyelenggarakan Riding into a New Urban Agenda, sebuah acara bersepeda dan diskusi panel yang menarik perhatian pada bersepeda sebagai moda transportasi penting dalam implementasi Agenda. Saksikan video liputan acara tersebut. 
  • Meluncurkan Laporan “Menciptakan Potensi Ekonomi dari Bersepeda”: Laporan yang diterbitkan pada bulan Juni 2022 ini menunjukkan bagaimana investasi dalam infrastruktur bersepeda dapat membuka manfaat ekonomi dan sosial bagi kota-kota di seluruh dunia. Cycling Cities menyelenggarakan webinar dan percakapan Twitter Space untuk mempromosikan penelitian dan temuan di laporan tersebut. 
  • Laporan “Jalur Sepeda yang Terproteksi Melindungi Iklim” Dirilis pada bulan Oktober 2022, penelitian ini dikembangkan dengan dukungan dari FIA Foundation dan memberikan bukti empiris pertama yang secara langsung menghubungkan infrastruktur sepeda dengan pengurangan emisi gas rumah kaca di kota-kota berpenghasilan menengah. Saksikan webinar tentang laporan ini dan baca liputannya di Fast Company
  • Seri Percakapan Praktik Terbaik: Kampanye ini menyelenggarakan serangkaian pertemuan virtual berbasis diskusi dengan kota-kota percontohan sebagai wadah pertukaran pengetahuan dan ide tentang topik-topik menarik terkait bersepeda. Seri ini mencakup presentasi contoh baik  dari: Bogotá dan New Town Kolkata tentang bersepeda yang inklusif; Mexico City tentang sistem bikeshare; Glasgow tentang perencanaan jaringan sepeda; Jakarta tentang membangun dukungan dan mengintegrasikan bersepeda dengan angkutan umum; dan dari Kisumu tentang pelaksanaan proyek-proyek sepeda yang sejalan dengan rencana mobilitas perkotaan berkelanjutan di tingkat kota. 
  • Kursus “Menguasai Kota Bersepeda”: Kursus ini merupakan kursus mandiri untuk perencana, praktisi, dan advokat kota yang memadukan konteks, panduan, dan studi kasus untuk meningkatkan kegiatan bersepeda di perkotaan. Kursus ini hanya tersedia untuk mitra Cycling Cities dan penandatangan janji.

Menuju tahun 2023, kampanye Cycling Cities akan terus menjadi sumber daya bagi kota-kota saat  merancang proyek infrastruktur dan desain ulang jalan yang ambisius serta mengimplementasikan program-program yang dapat mendekatkan lebih banyak populasi pada infrastruktur dan fasilitas bersepeda. Kami bertujuan untuk melakukan hal ini dengan mengadakan lebih banyak acara dan menciptakan saluran bagi kota-kota untuk berjejaring dan belajar satu sama lain, sambil membuka peluang untuk pembiayaan yang lebih berkelanjutan untuk proyek-proyek bersepeda dan dukungan teknis di lapangan.

 

Sorotan dari Kota-Kota Percontohan

Kota-kota percontohan kampanye ini telah melakukan desain ulang jalan yang mengesankan, kebijakan bersepeda, dan reformasi lainnya untuk menyoroti bersepeda selama setahun terakhir. Pada tahun 2022, 28 kota percontohan kami memiliki total 4.300 kilometer jalur sepeda aman yang melayani lebih dari 9 juta orang dan, sejalan dengan tujuan kampanye, kami menargetkan untuk memiliki 4.000 kilometer jalur sepeda aman yang melayani 25 juta orang tambahan pada tahun 2025.

Beberapa kemajuan luar biasa telah dicapai oleh kelompok ini di setiap sudut dunia:

  • Di Indonesia, Ibukota Jakarta yang bersejarah telah membangun 302 kilometer jalur sepeda, 73 kilometer di antaranya merupakan jalur sepeda terproteksi. Pencapaian ini 46% lebih banyak dari target awal Jakarta pada tahun 2022 untuk kilometer jalur sepeda baru.
  • Kairo, Mesir, pusat metropolitan terbesar kedua di Afrika, sekarang menjadi rumah bagi program bikeshare baru, dengan rencana untuk 500 sepeda bikeshare dan 26 stasiun. Perdana Menteri Mesir dan walikota Kairo menghadiri acara peluncuran Cairo Bike, yang menandakan dukungan untuk bersepeda menjelang wilayah tersebut menjadi tuan rumah konferensi iklim COP27.
  • Di Meksiko, kota Zapopan meluncurkan proyek “Bike Parking Everywhere” (Parkir Sepeda di Mana Saja), yang sudah memenuhi judulnya dengan 400 rak sepeda yang dipasang di seluruh kota pada tahun lalu.
  • Kota New Town Kolkata di India telah berfokus untuk mendorong lebih banyak wanita dan anak perempuan untuk bersepeda, mengadakan demonstrasi bersepeda khusus wanita dan kamp pelatihan untuk membuat bersepeda lebih aman dan lebih mudah diakses. Sistem bikeshare publik New Town Kolkata sekarang memiliki hampir 1.000 sepeda dan kota ini memasang empat kilometer jalur sepeda yang dilindungi tahun ini.
  • Rio de Janeiro, Brasil membangun lebih dari 24 kilometer jalur sepeda terlindung di dekat 22 stasiun angkutan umum di sepanjang jalan utama untuk menghubungkan sistem angkutan umum dengan jaringan bersepeda dengan lebih baik dan memungkinkan perjalanan yang lebih terintegrasi dan bebas mobil.
  • Kota Glasgow, Skotlandia menyelenggarakan program pengembangan keterampilan bersepeda sebagai cara untuk mendorong lebih banyak anak perempuan usia sekolah untuk berpartisipasi dan membangun kepercayaan diri dalam bersepeda, bersama dengan implementasi lanjutan dari jalur sepeda terlindung di sepanjang jalan raya utama.

Upaya Organisasi Mitra Kampanye Cycling Cities di Kota Surabaya

Sebagai bentuk aktivasi kampanye Cycling Cities, ITDP Indonesia mengadakan program Kota Ramah Bersepeda, yaitu kegiatan perencanaan infrastruktur sepeda yang mengedepankan proses partisipatif-kolaboratif dengan mengundang komunitas dan masyarakat untuk menyampaikan gagasan dan menyusun perencanaan. Di awal tahun 2022, ITDP mengajak Pemerintah Kota dan/atau organisasi di kota-kota di Indonesia untuk bergabung dalam program ini melalui Call for Proposal, dimana Surabaya, melalui 4 (empat) komunitas lokal yang tergabung dalam Tim Konsorsium, menjadi kota yang terpilih.

Penyelenggaraan workshop (lokakarya) merupakan salah satu bagian dari program Kota Ramah Bersepeda. Pada 6 November 2022, Tim Konsorsium dengan supervisi ITDP mengadakan Lokakarya Community Co-design yang dihadiri oleh 20 peserta dari berbagai komunitas dan individu. Dalam lokakarya ini, peserta diminta untuk mengidentifikasi isu dan merumuskan solusi, serta menyusun tujuan, indikator, dan rencana aksi untuk mewujudkan Kota Surabaya yang ramah bersepeda. Tidak hanya itu, peserta juga diminta untuk memetakan rute-rute favorit/sehari-hari mereka ketika bersepeda yang nantinya akan digunakan sebagai dasar pengembangan jaringan jalur sepeda di Kota Surabaya. Lokakarya juga dihadiri oleh teman-teman penyandang disabilitas yang meski tidak aktif bersepeda, mereka turut memberikan pendapat serta pandangan terkait aksesibilitas secara umum. Bentuk keluaran dari lokakarya ini akan dikemas menjadi poin-poin Konsensus yang nantinya akan diseminasikan dan dibawa sebagai bahan dasar FGD dengan pelibatan Pemerintah Kota Surabaya. 

Masa Depan Bersepeda

Masih banyak hal yang harus dilakukan untuk bersepeda. Lebih banyak kota, pembuat keputusan, dan penyandang dana transportasi perlu berpikir strategis tentang cara-cara yang dapat mereka lakukan untuk membuat bersepeda lebih inklusif, mudah diakses, dan menjadi keseharian bagi semua komunitas. Sebagai contoh, kita telah melihat bagaimana kesenjangan gender global telah memungkinkan laki-laki mendapatkan manfaat yang tidak proporsional dari bersepeda, dan diperlukan upaya terfokus untuk memastikan infrastruktur bersepeda mendukung kebutuhan mobilitas perempuan. Selain itu, perlu ada integrasi yang lebih strategis antara sepeda dengan transportasi publik untuk memastikan perjalanan multimoda dapat secara realistis menggantikan kemudahan dan kenyamanan perjalanan dengan kendaraan bermotor pribadi. Perluasan akses bersepeda dengan lebih banyak investasi dalam sistem bikeshare yang dikelola kota juga sangat penting, sering dengan mempromosikan keselamatan di jalan raya dengan menurunkan batas kecepatan dan secara fisik memisahkan pengendara sepeda dan pejalan kaki dari kendaraan. Banyak dari kota-kota Cycling Cities yang telah melaksanakan implementasi dan menerapkan kebijakan untuk mengatasi masalah-masalah ini, dan akan terus belajar dari satu sama lain untuk mewujudkan lingkungan bersepeda yang lebih adil, nyaman, dan menyenangkan.

Subscribe

Sign up for updates on our projects, events and publications.

SIGN UP
Send this to a friend