March 28, 2023

Lokakarya Standardisasi Wayfinding Stasiun Integrasi Jabodetabek

Jakarta, 16 Maret 2023 – ITDP Indonesia bersama Forum Diskusi Transportasi Jakarta (FDTJ) didukung UKPACT di Indonesia, menyelenggarakan Lokakarya Standardisasi Wayfinding Stasiun Integrasi Jabodetabek. Acara ini merupakan tindak lanjut dari penyusunan  pedoman penunjuk arah di Jakarta oleh FDTJ dan ITDP Indonesia pada tahun 2021 yang menghasilkan. Peraturan Gubernur No. 31/2022 tentang Pedoman Sistem Penunjuk Arah (wayfinding) di Jakarta. 

Lokakarya yang mengundang para operator transportasi publik, dinas teknis terkait serta vendor ini juga didukung oleh organisasi penyandang disabilitas (GAUN, PERTUNI, dan GERKATIN) sebagai co-fasilitator. 

Lokakarya dibuka oleh Ibu Sri Haryati selaku Asisten Perekonomian dan Keuangan Setda Provinsi DKI Jakarta. Pemprov DKI Jakarta sangat mengapresiasi upaya yang dilakukan oleh FDTJ, ITDP, dan rekan-rekan komunitas disabilitas yang hadir pada hari ini untuk terus mendorong adanya standardisasi desain wayfinding di kota Jakarta. “Diperlukan adanya komunikasi antara pemangku kepentingan dengan masyarakat serta komunitas yang akan menggunakan fasilitas wayfinding untuk menyelaraskan standardisasi ini, dengan kata lain perlu adanya kolaborasi untuk mewujudkan standarisasi wayfinding di Jakarta” ungkapnya.

wayfinding tidak hanya bagi pengguna transportasi publik, melainkan juga bagi pejalan kaki, serta  masyarakat dari kota-kota lain yang berkunjung ke Jakarta dan bingung untuk bernavigasi. “Oleh karena itu, standar wayfinding yang terintegrasi harus ditingkatkan dalam rangka menjadikan Jakarta Global City seperti kota-kota maju lainnya”, paparnya.

Adrianus Satrio Adi Nugroho selaku Founder Forum Diskusi Transportasi Jakarta (FDTJ)  juga turut membuka lokakarya ini. FDTJ selama ini terus mendorong adanya sistem wayfinding yang lebih baik. “Pada tahun 2020, kemudian kami berdiskusi dan diajak oleh ITDP Indonesia untuk mendorong legalisasi standardisasi wayfinding ini, waktu itu diajukan untuk menjadi Pergub ataupun Kepgub. Meskipun proses legalisasi memakan waktu cukup lama, akhirnya disahkan sebagai Kepgub No. 31 tahun 2022”, ceritanya. 

wayfinding dapat didorong hingga skala Nasional. “Dengan bantuan UK-PACT, pekerjaan kami selama ini juga telah mendorong integrasi multimoda di Jakarta dan Jabodetabek. Mudah-mudahan ke depannya standardisasi ini bisa didorong untuk ke skala nasional.” ungkapnya.

Lokakarya dimulai dengan sesi diskusi bertajuk “Standardisasi Wayfinding Integrasi Multimoda di Jabodetabek” yang dimoderatori oleh Deliani Siregar, Sr. Urban Planning and Social Inclusion Associate ITDP Indonesia. Sesi ini menghadirkan Yusa Cahya Permana, Ketua MTI Jakarta yangmembawakan materi mengenai “Urgensi Standardisasi Wayfinding di Stasiun Integrasi”. Dilanjutkan oleh Adriansyah Yasin, Co-Founder Jakarta Transport Forum (FDTJ) yang membawakan materi “Pedoman Wayfinding sebagai Komponen Utama Penyambung Ruang Urban Jakarta”. Hadir pula Wisnubroto Sarosa, Direktur PMO Jabodetabekpunjur yang membawakan materi “Rencana dan Tantangan Integrasi Moda Jabodetabek”.

Lokakarya dilanjutkan dengan sesi paparan yang bertajuk “Perencanaan dan Desain Wayfinding”. Beberapa narasumber hadir dalam sesi ini untuk memberikan materi yaitu, Mohammad Rosyid Setiawan, Kepala Departemen Pelayanan Divisi Operasi dan Perawatan LRT Jakarta, memberikan materi mengenai “Best Practice Penggunaan Material dan Pemeliharaan”. Selain itu juga, Annisa Dyah Lazuardini selaku Urban and Visual Design Associate ITDP Indonesia memberikan materi kepada peserta mengenai “Standar Penempatan dan Proses Uji Coba Wayfinding Inklusif”. Hadir pula secara online, David Tjahjana selaku perwakilan dari Gerakan Aksesibilitas Umum Nasional (GAUN) yang menjelaskan mengenai “Penempatan Desain Wayfinding yang Inklusif”.

Pada sesi latihan, para peserta dibagi dalam 7 kelompok yang masing-masing didampingi oleh fasilitator dari ITDP Indonesia dan FDTJ serta perwakilan penyandang disabilitas. Peserta ditantang untuk melakukan simulasi perencanaan dan perancangan wayfinding berdasarkan contoh kasus kawasan integrasi Dukuh Atas. Kegiatan diawali dengan kunjungan lapangan, dilanjutkan dengan diskusi kelompok yang dibagi ke dalam dua sesi, yaitu penempatan wayfinding dan penyusunan konten serta desain.  Selepas diskusi kelompok, peserta mendapatkan kesempatan untuk berbagi pengalaman dan proses perancangan di masing-masing kelompok, dengan catatan utama seputar perlunya komunikasi dan koordinasi lintas stakeholders penting di kawasan integrasi, perlunya peningkatan informasi audio, pentingnya hierarki yang tepat dalam penyusunan informasi, serta titik-titik yang perlu ditambahkan wayfinding yang menjadi masukan bagi operator dan dinas yang hadir untuk ditindaklanjuti.

Harapannya, lokakarya ini dapat menegaskan kembali urgensi standardisasi wayfinding di stasiun integrasi multimoda Jabodetabek dan meningkatkan kapasitas pemahaman standar desain, langkah perencanaan, pembagian peran, dan aspek inklusivitas kepada pemangku kepentingan terkait wayfinding di Jabodetabek.

Baca selengkapnya Pedoman Wayfinding Jakarta

Subscribe

Sign up for updates on our projects, events and publications.

SIGN UP
Send this to a friend