Masih menjadi bagian dari  “Festival Mini Solusi Polusi Udara di Kota,” sesi Bedah Buku Elektrifikasi Transportasi Publik untuk Masa Depan sebuah buku kompilasi kajian elektrifikasi bus oleh ITDP Indonesia mengupas isi buku yang meliputi, perencanaan dan tantangan implementasi bus listrik di Indonesia. Sesi bedah buku ini dipandu oleh Dewi Safitri, jurnalis iklim dan sains dari CNN Indonesia sebagai moderator dengan pembicara Direktur Interim ITDP Indonesia, Gonggomtua E. Sitanggang, Advisory Board Member ITDP Indonesia, Ahmad Fikri Assegaf, serta Direktur Teknik dan Digital PT Transportasi Jakarta (TransJakarta), Mohamad Indrayana.

Gonggom menjelaskan bahwa kajian studi yang dilakukan oleh ITDP Indonesia sejak tahun 2020 ini, bertujuan untuk merekomendasikan kota-kota lain melakukan elektrifikasi armada transportasi publik dengan menggarisbawahi tentang pentingnya menciptakan kondisi yang layak dalam membangun lembaga manajemen transportasi publik yang akuntabel, mematuhi Standar Pelayanan Minimal (SPM), membangun dasar keuangan dan peraturan yang kuat, menetapkan rekomendasi fasilitas pengisian daya, dan memastikan operator yang bertanggung jawab. Gonggom juga menjelaskan bahwa elektrifikasi transportasi publik merupakan bagian dari cara prinsip transportasi berkelanjutan avoid-shift-improve.

Avoid dengan mengurangi kebutuhan bermobilitas melalui Transit Oriented Development, shift dengan memindahkan penggunaan kendaraan pribadi ke transportasi publik atau berkelanjutan melalui push and pull policy, dan improve dengan meningkatkan kualitas layanan transportasi publik melalui elektrifikasi. Sehingga, prinsip transportasi berkelanjutan ini bisa mendukung skenario kota yang terpadu dan terelektrifikasi. Fikri menegaskan bahwa pemerintah pusat perlu memberikan dukungan dengan memprioritaskan kebijakan elektrifikasi transportasi publik dibandingkan kendaraan roda dua dan roda empat sebagai dorongan untuk membuat sebuah ekosistem bus listrik.

Indrayana menanggapi bahwa upaya pemerintah untuk elektrifikasi transportasi publik sejak dikeluarkan Peraturan Gubernur 2022 lalu, Transjakarta sudah mengoperasikan 30 bus listrik dan pertengahan tahun ini ditambah 22 dengan total jumlah pengoperasian bus listrik berjumlah 52 bus. Lalu, bulan Oktober ini dan menjelang akhir tahun Transjakarta akan menambah bus listrik dengan total 48 bus. Sehingga, pengoperasian bus listrik pada akhir tahun ini berjumlah 100 bus di jalan-jalan Kota Jakarta untuk mendukung target elektrifikasi Transjakarta sebesar 100% dari jumlah bus yang ada pada tahun 2030 nanti.

Tonton ulang di sini.

Seluruh infografik, materi, dan tayangan ulangan dari Festival Mini Solusi Udara di Kota bisa diakses di sini.