October 16, 2023

Menilik Pentingnya Integrasi Transportasi Publik di Jabodetabek

Seluruh panitia dan partisipan kegiatan walking tour “Ayo Jalan ke Festival Taman bareng FDTJ dan ITDP.”

Dalam rangka mempromosikan pentingnya taman di kota, ITDP Indonesia berkolaborasi dengan FDTJ – Transport for Jakarta mengadakan kegiatan walking tour “Ayo Jalan ke Festival Taman bareng FDTJ dan ITDP.” Kegiatan kolaborasi bertema Ruang Publik dan Integrasi Transportasi di Jakarta ini, membawa partisipan dari pusat kota Jakarta di Bundaran HI menuju event utama Festival Taman di Taman Cempaka, Jakarta Timur, dengan berbagai moda transportasi publik termasuk LRT Jabodebek yang baru dibuka untuk umum bulan Agustus kemarin.

Pemateri dari perwakilan dari FDTJ menjelaskan perkembangan integrasi transportasi publik di DKI Jakarta.

ITDP Indonesia diwakili oleh Senior Transportation Associate, Mizandaru Wicaksono, dan Urban and Visual Design Associate, Annisa Dyah Lazuardini memberikan materi dalam kegiatan walking tour ini. Sedangkan, pemateri dari perwakilan dari FDTJ adalah Adriansyah Yasin Sulaeman dan Muhammad Irham Syarif yang menjelaskan perkembangan integrasi transportasi publik di DKI Jakarta yang terdiri dari BRT Transjakarta, KRL Commuter Line, MRT, dan LRT.

Urban and Visual Design Associate ITDP Indonesia, Annisa Dyah Lazuardini memberikan materi tentang tantangan aksesibilitas untuk menjangkau taman.

Annisa menjelaskan terkait aksesibilitas dari transportasi publik untuk mendukung fungsi taman sebagai ruang terbuka hijau dan paru-paru kota bagi masyarakat yang perlu ditingkatkan penyediaannya. Berdasarkan analisis ITDP Indonesia, aksesibilitas transportasi publik sampai ke level angkutan pengumpan (miktrotrans) sudah menjangkau radius 500 meter dari 85% taman di Jakarta. Namun, infrastruktur pejalan kaki yang mengantar pengunjung ke titik akhir tujuan (taman) setelah menggunakan transportasi publik masih sangat mengkhawatirkan.

Senior Transportation Associate ITDP Indonesia, Mizandaru Wicaksono memberikan materi tentang isu integrasi transportasi publik Jabodetabek.

Di samping itu, Mizan menambahkan bahwa kondisi terkini Jabodetabek yang terdiri dari 8 kota dan 4 provinsi masih ada ketimpangan dalam pelayanan transportasi publik. Misalnya di area Lebak Bulus, di mana kualitas armada dan layanan MRT serta Transjakarta (termasuk mikrotrans) tidak setara dengan angkot dari Tangerang dan Depok yang juga mengangkut penumpang dari titik yang sama. Agar warga dapat merasakan kualitas layanan transportasi publik yang setara meski lintas daerah diperlukan strategi integrasi transportasi Jabodetabek, bisa berupa peraturan mengikat atau integrasi secara kelembagaan. Hal ini dirasakan langsung oleh peserta walking tour ketika turun di Stasiun LRT Ciracas di mana tidak ada angkutan pengumpan yang melayani penumpang untuk keluar dari area stasiun LRT menuju daerah sekitarnya. 

Subscribe

Sign up for updates on our projects, events and publications.

SIGN UP
Send this to a friend