December 04, 2023
Focus Group Discussion (FGD) Finalisasi Desain Uji Coba Kawasan Ramah Bersepeda Surabaya
Sejak terpilihnya Kota Lama Surabaya Zona Eropa sebagai lokasi uji coba kawasan ramah bersepeda (tactical urbanism) pada bulan Oktober 2023 lalu sebagai bagian dari Kampanye Cycling Cities, Tim Konsorsium Surabaya Kota Ramah Bersepeda, dengan dukungan ITDP Indonesia, telah melakukan survei partisipatif dengan masyarakat setempat untuk memetakan isu terkait bermobilitas dengan sepeda di dalam kawasan studi. Hasil studi tersebut kemudian menghasilkan desain awal tactical urbanism pada beberapa titik yang dipetakan oleh peserta pada studi partisipatif tersebut.
Dalam rangka mempersiapkan implementasi tactical urbanism tersebut, ITDP Indonesia dan Tim Konsorsium Kota Surabaya mengadakan tur kawasan dan focus group discussion (FGD) dengan beberapa pemangku kepentingan, termasuk instansi Pemerintah Kota Surabaya yang terdiri dari Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Penelitian dan Pengembangan (Bappedalitbang), Dinas Perhubungan (Dishub), Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman serta Pertanahan (DPRKPP), Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga (DSDABM), dan Dinas Kebudayaan, Kepemudaan dan Olahraga serta Pariwisata (Disbudporapar), serta komunitas pejalan kaki dan pesepeda, untuk mendapatkan masukan atas desain awal serta mendiskusikan teknis implementasi/pelaksanaan tactical urbanism nantinya. Selain itu, pada FGD juga turut dilakukan penyerahan dokumen Rekomendasi Penataan Kawasan Kota Lama, yang telah disusun oleh ITDP Indonesia dalam studi yang dilakukan sejak Mei hingga Oktober 2023, melalui kerjasama dengan Pemerintah Kota Surabaya.
Acara diawali dengan tur kawasan dengan bersepeda untuk menyusuri ruas-ruas jalan yang didesain dalam Penataan Kawasan Kota Lama dan ruas-ruas jalan yang akan diintervensi oleh tactical urbanism. Tur kawasan ini diadakan dengan tujuan agar peserta mendapatkan gambaran mengenai kondisi yang ada dan dapat membayangkan apabila desain diaplikasikan pada ruas jalan tersebut. Tur kawasan ini juga diselingi dengan menampilkan (showcase) ilustrasi-ilustrasi desain Penataan Kawasan Kota Lama dan tactical urbanism pada ruas-ruas jalan yang dilalui, di mana peserta dapat memberikan tanggapan secara lisan maupun pada booklet yang dibagikan. Sebelum memulai tur kawasan, ITDP Indonesia menjelaskan terkait konsep peningkatan konektivitas menuju Kota Lama Surabaya dan aksesibilitas di dalam Kota Lama Surabaya, termasuk di antaranya desain tipologi Complete Street di Jalan Rajawali.
Setelah showcase desain tersebut, tur kawasan dimulai dengan menyusuri Zona Eropa-Niaga dan Zona Pecinan Kawasan Kota Lama Surabaya dengan bersepeda. Rute yang dilalui adalah jalan-jalan yang ditata dalam program Penataan Kawasan Kota Lama Surabaya, dan memiliki tipologi desain yang berbeda-beda, serta rute rencana intervensi uji coba kawasan ramah bersepeda (tactical urbanism). Pada titik showcase desain selanjutnya, ITDP Indonesia menjelaskan terkait tipologi lainnya dalam Penataan Kawasan Kota Lama, yakni jalan berbagi (shared street) dengan contoh di Jalan Slompretan, dan jalan khusus pejalan kaki dengan contoh di Jalan Ampel Lonceng. Setelahnya, perjalanan dilanjutkan menuju lokasi rencana intervensi uji coba kawasan ramah bersepeda.
Pada titik showcase desain ketiga, Tim Konsorsium Surabaya Kota Ramah Bersepeda menjelaskan desain awal tactical urbanism di sepanjang Jalan Kutilang, termasuk di antaranya Simpang Rajawali – Kutilang dan Simpang Kutilang – Kalisosok. Pada titik ini, peserta dapat memberikan catatan yang tidak terbatas mengenai desain, tetapi juga pengalaman dan/atau kekhawatiran bersepeda di sepanjang rute tactical urbanism yang dilalui, pada booklet yang diberikan. Secara umum, desain tactical urbanism yang diusulkan adalah intervensi perlambatan kendaraan bermotor (traffic calming) pada simpang dan zona selamat sekolah, serta jalur sepeda terproteksi. Setelah tur kawasan selesai, kegiatan dilanjutkan dengan focus group discussion (FGD) Uji Coba Kawasan Ramah Bersepeda di Hotel Arcadia Surabaya.
Diskusi pada sesi FGD ini, membahas mengenai detail desain tactical urbanism di setiap titik intervensi dengan empat topik yang didiskusikan. Diskusi dilakukan secara berkelompok, di mana masing-masing kelompok terdiri dari peserta dari instansi yang berbeda. Beberapa poin utama masukan selama FGD berlangsung adalah desain street art yang sederhana di kawasan Kota Lama Surabaya, pemilihan jenis proteksi yang ramah bagi seluruh pengguna jalan, peningkatan penerangan jalan untuk memberikan rasa aman bersepeda di malam hari, serta papan penunjuk arah yang lengkap informasi dan inklusif.
Kegiatan FGD juga membahas mengenai teknis pelaksanaan tactical urbanism, mulai dari penyepakatan material tactical urbanism, alur koordinasi dengan Pemerintah Kota Surabaya serta pelibatan masyarakat dan komunitas lokal, pengaturan lalu lintas saat pelaksanaan, serta waktu pelaksanaan tactical urbanism yang direncanakan pada bulan Desember 2023. Kegiatan ini ditutup dengan penyerahan Dokumen Rekomendasi Penataan Kawasan Kota Lama oleh Deliani Siregar, Senior Urban Planning, Gender and Social Inclusion Associate ITDP Indonesia, kepada perwakilan Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman serta Pertanahan (DPRKPP) dan peserta dari instansi Pemerintah Kota Surabaya lainnya.
Masukan yang diterima pada FGD ini, selanjutnya akan menjadi masukan untuk memperbarui desain awal tactical urbanism di Kawasan Kota Lama Zona Eropa untuk kemudian diimplementasikan dalam bentuk tactical urbanism.