December 12, 2023
ITDP Ajak Peserta Urban Social Forum 10 Sehari menjadi Wali Kota
Kota Klaten, Solo, Pekalongan dan Semarang akan kedatangan bintang internasional yang mengadakan konser. Puluhan ribu orang baru akan datang ke kota-kota ini berasal dari kota sekitar bahkan luar negeri. Kebijakan apa yang akan diambil para Wali Kota di kota Klaten, Solo, Pekalongan dan Semarang untuk mengantisipasi lonjakan kebutuhan pergerakan orang? Wali Kota Klaten mengeluarkan kebijakan “Park and Ride” untuk mendorong penonton konser menggunakan transportasi publik memasuki kota. Wali Kota Pekalongan menerapkan kebijakan Pedestrianisasi/LEZ untuk mencegah kendaraan bermotor pribadi masuk ke dalam kota. Wali Kota Solo membangun BRT untuk memfasilitasi penonton konser menuju venue acara, dan Wali Kota Semarang meluncurkan program bike sharing agar penonton konser dapat melanjutkan menggunakan sepeda menuju tempat konser. Skenario-skenario ini dijalankan para peserta Urban Social Forum (USF) 10 yang berkesempatan menjadi Wali Kota dalam board game “Sehari Jadi Wali Kota: Membangun Kota Antimacet dan Polusi Udara” di sesi Lokakarya 1 hari pertama gelaran USF 10.
Sesi board game ini dimainkan dalam 3 putaran. Setiap putaran diikuti oleh 16 peserta yang mengikuti permainan di 4 meja, masing-masing diisi oleh 4 peserta. Setiap sesi diikuti antusiasme peserta yang berstrategi menjalankan kebijakan-kebijakan terkait transportasi perkotaan di mana setiap kebijakan memiliki penambahan poin dan pengurangan poin di setiap implementasinya, termasuk poin penerimaan publik. Para peserta berlomba-lomba untuk meraih kotak terakhir dalam papan yang menandakan kota masing-masing sudah mengalami penurunan polusi udara dan kemacetan berkat kebijakan-kebijakan yang diambil. Pemenang dengan poin tertinggi mendapatkan souvenir dari ITDP Indonesia.
Board game “Sehari Jadi Wali Kota: Membangun Kota Antimacet dan Polusi Udara” bertujuan untuk memberikan gambaran kebijakan-kebijakan terkait transportasi perkotaan yang dapat diambil pemangku kepentingan untuk menghadapi kasus-kasus mobilitas di kota. Harapannya, para peserta lebih mengenal dan ikut mendorong pemerintah kota dalam menerapkan kebijakan transportasi perkotaan yang tepat utamanya dalam memnurunkan polusi udara dan kemacetan.
Di hari kedua, ITDP Indonesia mengikuti sesi “Berjalan Bersukaria” bersama Kota Kita menyusuri intervensi jalan ramah anak. Sesi walking tour ini dilanjutkan dengan piknik di Taman Balai Kota sambil berdiskusi terkait intervensi-intervensi yang diaplikasikan untuk meningkatkan keamanan dan kenyamanan anak-anak berjalan kaki. Sampai jumpa di Urban Social Forum berikutnya!