March 05, 2024

Kunjungan DART ke Transjakarta: Bertukar Pengalaman dalam Pengelolaan BRT

Dar Es Salaam Rapid Transit (DART) melakukan kunjungan ke Jakarta yang didampingi oleh ITDP Afrika. Kunjungan yang berlangsung selama dua minggu pada 4-15 Desember 2023 ini, bertujuan untuk meningkatkan kompetensi tim DART dengan melihat secara langsung upaya Transjakarta dalam mengoperasikan sistem BRT. Selama masa kunjungan yang terbagi menjadi dua tim, ITDP Indonesia mendampingi delegasi DART bertemu dengan para operator transportasi publik dan stakeholder lainnya, mengunjungi titik-titik integrasi transportasi publik dan memberikan materi transportasi berkelanjutan dengan contoh kasus di Jakarta dan kota lain di Indonesia. 

Pada kunjungan di hari pertama, kegiatan dibuka oleh kata sambutan dari Daud Joseph, Transjakarta Operational Director, yang dilanjutkan pemaparan oleh Mizandaru Wicaksono, Senior Transportation Associate ITDP Indonesia, tentang tinjauan inisiatif mobilitas berkelanjutan di Jakarta yang meliputi e-mobility, transportasi publik, pejalan kaki dan bersepeda, pembangunan perkotaan, dan transport demand management policies. Di kunjungan kedua, Alfisahr Ferdian, Transport & Informal Public Transport Associate II, memaparkan materi yang sama.

Kegiatan kunjungan delegasi DART pada hari pertama ini dilanjutkan dengan sesi diskusi pembahasan dengan Transjakarta tentang desain infrastruktur, kontrak operator, spesifikasi teknis bus, masterplan e-bus, dan perluasan sistem bus Transjakarta. Serta, penyampaian materi oleh Departemen Keuangan Transjakarta yang meliputi manajemen pendapatan, moda keuangan, sumber pendapatan non-farebox, pengembangan transit-oriented (TOD) & land value capture (LVC).

Pada hari kedua kunjungan delegasi DART, diisi dengan materi dari Departemen IT Transjakarta yang menjelaskan sistem pengumpulan tarif terintegrasi, operasional pusat kendali, Intelligent Transport System, dan sistem tiket. Pada kegiatan ini, para delegasi melakukan tur ruangan Command Center Transjakarta dengan penjelasan mengenai aspek operasional yang dikelola oleh Departemen IT Transjakarta dengan menggunakan fitur-fitur yang tersedia dalam ruangan Command Center. Kegiatan hari kedua dilanjutkan dengan materi dari Departemen Sumber Daya Manusia (SDM) Transjakarta yang meliputi manajemen sumber daya manusia, inklusivitas gender, pemantauan dan manajemen kinerja.

Pada hari ketiga, delegasi DART mengunjungi depo bus listrik beserta stasiun pengisian daya dengan pemaparan presentasi oleh perwakilan dari operator dan bagian OEM bus yang menjelaskan tentang profil perusahaan, spesifikasi teknis stasiun pengisian daya, strategi pengisian daya bus listrik, dan prosedur operasional bus listrik. Kegiatan di hari ketiga ini dilanjutkan dengan menjajaki moda transportasi publik di Jakarta. Para delegasi DART menjajal bus listrik Transjakarta rute 1E dari Pondok Labu ke Blok M dengan diskusi singkat mengenai mekanisme tarif, skema integrasi tarif yang dilakukan oleh PT Jaklingko Indonesia, kebijakan Push & Pull untuk mengurangi kemacetan di area dengan pembatasan plat nomor Ganjil-Genap. Sedangkan, batch 2 Delegasi DART menjajaki moda transportasi rel MRT dari stasiun Lebak Bulus menuju stasiun Blok M.

Kedua batch Delegasi DART ini mengunjungi kawasan Terminal Blok M sebagai salah contoh dari integrasi operasional moda BRT, Non-BRT, Mikrotrans (layanan feeder), dan bus-bus antarkota. Para delegasi DART juga menjajaki moda mikrotrans yakni sebuah layanan penghubung antar moda yang direformasi dan dikelola oleh Transjakarta. Layanan ini bertujuan untuk memberikan lebih banyak akses ke jalan sempit yang tidak dapat diakses oleh bus. Di samping itu, para delegasi DART mengunjungi Taman Literasi Martha Tiahahu, sebuah ruang publik baru yang direvitalisasi untuk mendukung pengembangan kawasan TOD dengan menciptakan area mixed-used di dalam kawasan Blok M.

Rombongan mengunjungi Cakra Selaras Wahana (CSW), untuk melihat salah satu landmark integrasi di Jakarta yang menghubungkan koridor BRT di bawah tanah, koridor layang BRT, dan jalur MRT. Kawasan CSW juga menjadi tempat bagi Transjakarta untuk menciptakan pendapatan Non-Farebox dengan menyediakan ruang untuk disewakan, iklan, dan berbagai peluang lain untuk bekerjasama dengan pihak swasta.

Delegasi DART mendapatkan materi mengenai branding, pemasaran, dan komunikasi oleh tim divisi Marketing and Communication Transjakarta. Mereka juga menjajaki moda transportasi publik BRT di Koridor 1 (Blok M – Kota), dari stasiun CSW hingga Stasiun Dukuh Atas. Dengan menaiki koridor khusus BRT, delegasi DART memperoleh informasi langsung dari penyediaan jalur BRT di ruas jalan yang padat, terutama di Jalan Sudirman dengan mengunjungi kawasan TOD Dukuh Atas sebagai upaya Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dalam mengintegrasikan transportasi publik multi-moda, pedestrianisasi, dan pemenuhan aspek TOD di dalam kawasan tersebut.

Kegiatan di hari ketiga ini dilanjutkan dengan menjajaki moda transportasi publik MRT dari Stasiun Dukuh Atas ke Stasiun Bundaran HI untuk mengetahui secara langsung integrasi antara layanan MRT dan BRT dengan menyediakan akses bawah tanah langsung antara kedua moda tersebut. Kunjungan delegasi DART di Stasiun BRT Bundaran HI sebagai salah satu stasiun ikonik Transjakarta ini menunjukkan bahwa terciptanya area ruang publik yang lebih banyak di area stasiun dan memberikan kesempatan dalam mendapatkan pendapatan Non-farebox. Kegiatan pun ditutup dengan diskusi makan malam antara tim DART, Transjakarta, dan ITDP untuk membahas kunjungan lapangan yang dilakukan oleh tim DART dan menjawab pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan transportasi berkelanjutan di Jakarta.

Delegasi DART mendapatkan materi presentasi oleh Departemen Operasional Transjakarta yang menjelaskan perihal perencanaan operasional harian, ruang lingkup gross-cost contract (GCC), manajemen beberapa operator bus, manajemen kontrak bus, dan integrasi feeder (mikrotrans). Delegasi DART mengunjungi dua operator mikrotrans yakni PT Lestari Surya Gema Persada (LSG) dan PT Koperasi Wahana Kalpika (KWK). Dari kedua operator mikrotrans tersebut, para Delegasi DART berdiskusi tentang proses transisi industri, struktur kontrak, pembaharuan dan pemeliharaan armada, pelatihan staf, manajemen pendapatan & pembayaran, sistem IT.

Delegasi DART mengunjungi Zona Emisi Rendah LEZ di Kota Tua, untuk melihat upaya pengurangan emisi karbon dengan penjelasan dari tim ITDP Indonesia. Di kawasan Kota Tua Jakarta ini, para delegasi DART juga mendapatkan penjelasan singkat tentang bangunan bersejarah di sekitar Kawasan Kota Tua dan mereka mendapatkan informasi tentang integrasi fisik BRT dan Kereta Api, walaupun integrasi ini belum ideal namun upaya ini dipresentasikan dan sangat dihargai untuk mendukung koneksi yang lebih berkelanjutan antara penggunaan multi moda.

Subscribe

Sign up for updates on our projects, events and publications.

SIGN UP
Send this to a friend