October 11, 2024

Advancing E-Mobility: The Role of Two and Three Wheelers in Sustainable Urban Development

ITDP Indonesia, bekerja sama dengan Envelops Co., Ltd., lembaga think tank asal Korea Selatan yang berfokus pada penyusunan studi dan asistensi teknis untuk memitigasi krisis iklim di sektor energi negara berkembang, menyelenggarakan acara bertajuk “Advancing E-Mobility: The Role of Two and Three Wheelers in Sustainable Urban Development” pada 7 Oktober 2024, di Hotel Ashley Wahid Hasyim, Jakarta Pusat.  

Acara yang bertujuan untuk menunjukkan lanskap, potensi, serta posisi kendaraan roda dua dan roda tiga listrik di Indonesia dalam transportasi yang berkelanjutan dan inklusif ini dihadiri oleh perwakilan dari berbagai lembaga pemerintah, perusahaan yang bergerak di bidang energi, ekosistem kendaraan listrik (electric vehicle, “EV”), layanan ride hailing, operator atau penyedia logistik, asosiasi mobilitas berkelanjutan, hingga lembaga pendanaan. 

Presentasi pembuka dan presentasi utama dari Han Seung Yeun, Direktur dan Co-Founder Envelops Co., Ltd; Gonggomtua Sitanggang, Direktur Asia Tenggara ITDP; dan Professor Joonho Ko dari Hanyang University

Sebagai pembuka acara, Han Seung Yeun, Direktur dan Co-Founder Envelops Co., Ltd., memberikan tinjauan tentang proyek Envelops di Asia Tenggara, khususnya Indonesia. Han menjelaskan bahwa inisiatif Envelops di Indonesia, yang disponsori oleh Pemerintah Korea dan Korean Energy Agency, berfokus pada pengembangan konsultasi kebijakan peta jalan, masterplan, dan peningkatan kapasitas untuk sepeda motor listrik bertenaga surya melalui pengembangan model bisnis dan proyek demonstrasi di pasar kendaraan listrik Indonesia. 

Melanjutkan presentasi pembuka tersebut, Gonggomtua Sitanggang, Direktur Asia Tenggara ITDP, memaparkan dua studi ITDP Indonesia terkait elektrifikasi kendaraan roda dua dan tiga, yaitu: Roadmap & Timetable for Two Wheelers Electrification in Greater Jakarta dan Supporting E-Mobility Focusing on Electric Two and Three-Wheelers and Policies on Urban Traffic Integration in Indonesia. Kedua studi ini  kemudian dirangkum dalam dokumen bertajuk “Meningkatkan Keselamatan Jalan Melalui Adopsi dan Regulasi Kendaraan Listrik Roda Dua”, yang menjadi acuan rekomendasi kebijakan dalam acara “Advancing E-Mobility: The Role of Two and Three Wheelers in Sustainable Urban Development.” 

Selain itu, dalam pemaparannya, Gonggom menekankan bahwa variasi model kendaraan roda dua listrik di Indonesia perlu didukung oleh standardisasi baterai, fasilitas pengisian daya yang memadai, dan edukasi masyarakat tentang manfaat kendaraan listrik untuk mempercepat adopsi. Ia menegaskan bahwa dengan kehadiran variasi model tersebut, kendaraan roda dua listrik juga dapat menjadi momentum untuk meningkatkan aspek keselamatan jalan, terutama terkait penggunaan oleh anak-anak di jalan raya, bersamaan dengan kendaraan berkecepatan tinggi lainnya. “Kendaraan roda dua listrik ini dapat dijadikan momentum dalam meningkatkan aspek keselamatan, sehingga kami selalu dan terus mendorong regulasi penggunaan dan klasifikasi yang jelas terkait kendaraan roda dua listrik ini.”

Presentasi pembuka terakhir datang dari Muh. Asrofi, Perencana Ahli Madya dari Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), yang membahas poin prioritas pembangunan nasional dan ekosistem pengembangan kendaraan listrik di Indonesia. Ia menyebutkan bahwa dalam aspek transportasi, pemanfaatan kendaraan listrik tidak hanya diarahkan pada kendaraan pribadi, tetapi juga untuk angkutan umum serta angkutan logistik, terutama layanan pengiriman.  

Sesi presentasi pembuka dilanjutkan oleh presentasi utama dari Joonho Ko, profesor perencanaan kota dan transportasi di Hanyang University, Seoul, Korea Selatan. Melalui presentasinya yang bertajuk “Encouraging More Use of Electric Vehicles for Sustainable Urban Mobility in Korea,” Ko menjelaskan perkembangan program motor listrik di Korea Selatan dilakukan melalui kolaborasi dengan layanan pengiriman perusahaan pizza, konversi bilik telepon umum menjadi stasiun penukaran baterai, subsidi motor listrik untuk kelompok rentan dan fokus peningkatan adopsi motor listrik untuk layanan pengiriman. Meskipun tantangan utama masih pada keterbatasan jarak tempuh motor listrik, Ko mengusulkan standarisasi baterai dan peningkatan insentif sebagai solusi. Ia juga menyoroti pentingnya mengembangkan program yang sesuai dengan konteks sosial di setiap negara.I suggest that we should create the best applicable e-motorcycles program considering the context of our society. (Saya menyarankan agar kita membuat program sepeda motor listrik yang paling sesuai dengan konteks masyarakat kita). 

Ririn Radiawati Kusuma, Direktur Indonesia Clean Air Asia; Arianto Wibowo, Kepala Bidang Industri Manufaktur dan Kendaraan Listrik Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenkomarves); Abdullah Alwi, Executive Secretary AISMOLI; Anugraha Dezmercoledi, Executive Director AEML; Deliani Siregar, Urban Planning and Inclusivity Manager ITDP Indonesia dalam sesi diskusi panel

Selain presentasi, acara ini juga menghadirkan sesi diskusi panel “Unlocking Electric Two and Three Wheelers Adoption Potential in Indonesia” yang dimoderatori oleh Direktur Indonesia Clean Air Asia, Ririn Radiawati Kusuma. Sesi diskusi panel ini menghadirkan Arianto Wibowo, Kepala Bidang Industri Manufaktur dan Kendaraan Listrik Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenkomarves); Abdullah Alwi, Executive Secretary AISMOLI; Anugraha Dezmercoledi, Executive Director AEML; Deliani Siregar, Urban Planning and Inclusivity Manager ITDP Indonesia; dan Professor Joonho Ko dari Hanyang University, sebagai narasumber. 

Diskusi panel ini menyoroti implementasi Perpres 55/2019 terkait adopsi kendaraan listrik di Indonesia, pentingnya infrastruktur dan standar teknis, serta peran kendaraan listrik roda dua sebagai solusi transportasi inklusif untuk kelompok rentan. Topik diskusi lainnya juga mencakup lokalisasi rantai pasokan, insentif pemerintah untuk meningkatkan penetrasi pasar, potensi adopsi kendaraan roda dua listrik melalui analisis kebiasaan berkendara masyarakat, serta pendekatan Korea Selatan dalam mempromosikan kendaraan listrik, khususnya sepeda motor, melalui insentif fiskal dan pertimbangan permintaan dan kebutuhan masyarakat. 

“Advancing E-Mobility: The Role of Two and Three Wheelers in Sustainable Urban Development” ditutup dengan sesi tanya jawab serta penyerahan dokumenMeningkatkan Keselamatan Jalan Melalui Adopsi dan Regulasi Kendaraan Listrik Roda Dua” oleh Gonggomtua Sitanggang, Direktur Asia Tenggara ITDP, kepada seluruh panelis, mencerminkan kolaborasi antara pemerintah, industri, dan akademisi untuk menciptakan ekosistem kendaraan listrik yang berkelanjutan di Indonesia. 

Unduh materi presentasi dan paparan panelis di sini. 

Saksikan tayangan ulangnya di kanal Youtube ITDP Indonesia

Subscribe

Sign up for updates on our projects, events and publications.

SIGN UP
Send this to a friend