May 07, 2025
Building Momentum for Clean Mobility in Metropolitan Jakarta
Read the article in English Version here
ITDP Indonesia, didukung oleh pemerintah Inggris melalui program Future Cities UK PACT (UK Partnering for Accelerated Climate Transitions), menutup rangkaian kegiatan “Mobilitas Bersih untuk Metropolitan Jakarta” melalui acara Building Momentum for Clean Mobility in Metropolitan Jakarta, yang diselenggarakan pada Rabu, 30 April 2025, di Hotel JS Luwansa, Jakarta. Acara ini turut dihadiri oleh perwakilan teman-teman disabilitas dari GERKATIN, GAUN, PERTUNI, PPDI, HWDI; instansi pemerintah; lembaga donor; operator transportasi publik; dan komunitas/organisasi masyarakat sipil.
Dalam sambutannya, Direktur Asia Tenggara ITDP Gonggomtua Sitanggang memaparkan capaian utama dari program “Mobilitas Bersih untuk Metropolitan Jakarta” yang telah berlangsung sejak tahun 2022. Salah satunya adalah Kawasan Transit Plaza Dukuh Atas dan pedestrianisasi Terowongan Kendal yang meningkatkan arus pejalan kaki hingga 30%—dari 4.800 menjadi lebih dari 6.000 orang per jam. Inisiatif lain yang tidak kalah penting adalah uji coba prototipe halte inklusif di Lebak Bulus, hasil kolaborasi bersama GAUN dan PERTUNI, yang kini telah menjadi standar pelayanan resmi Transjakarta melalui Pergub DKI Jakarta No. 2 Tahun 2024.
Lebih lanjut, Gonggom menambahkan, “Dari rekomendasi dan perjalanan tiga tahun terakhir, kami juga berkolaborasi dengan kota-kota lainnya, untuk mencari tahu bagaimana strategi ataupun rekomendasi yang kami hasilkan di metropolitan Jakarta ini bisa direplikasi di metropolitan ataupun di kota-kota lainnya, serta mungkin bisa diadopsi menjadi sebuah kebijakan ataupun peraturan di tingkat nasional.”
Dalam sesi yang sama, Harriet Cooney, Deputy for Low Carbon Infrastructure dari Kedutaan Besar Inggris, menyampaikan apresiasi atas semangat kolaboratif semua pihak. Ia menyoroti bahwa program ini diperkirakan dapat mengurangi emisi karbon hingga 2,3 juta ton pada tahun 2030, sekaligus menciptakan kota yang lebih layak huni dan adil. “It’s about more than just clean air, it’s about creating a more livable, equitable, and globally attractive metropolitan area,” ucap Harriet Cooney.
Tidak hanya itu, Bapak Suharto, selaku Plt. Direktur Jenderal Integrasi Transportasi dan Multimoda Kementerian Perhubungan RI, turut menyampaikan apresiasinya terhadap Pemerintah DKI Jakarta yang sudah membuat kebijakan Public Transport Day setiap hari Rabu, yang diharapkan dapat mendorong penggunaan transportasi publik, dimulai dari kalangan ASN. Meski simulasi awal menunjukkan partisipasi ASN baru mencapai sekitar 2,5% dari total angkatan kerja di Jabodetabek, langkah ini tetap dinilai sebagai awal yang penting untuk mengurangi ketergantungan pada kendaraan pribadi.
Beliau juga menyoroti bahwa rekomendasi ITDP—seperti elektrifikasi angkutan umum, jalur sepeda, dan kawasan rendah emisi—mulai diterapkan di Jakarta dan dapat menjadi acuan bagi setidaknya 20 kawasan aglomerasi baru dengan penyesuaian sesuai konteks masing-masing kota. Menutup sambutannya, beliau menegaskan bahwa tantangan transportasi akan terus berkembang dan memerlukan kolaborasi serta kesiapan jangka panjang. “Terima kasih sekali lagi kepada ITDP dan UK Embassy yang sudah mendukung beberapa kegiatan dalam periode tiga tahun ini sehingga kita bisa melihat apa yang akan kita lakukan ke depannya,” ucap Bapak Suharto.

Sebagai simbol berakhirnya program “Mobilitas Bersih untuk Metropolitan Jakarta”, ITDP Indonesia, yang diwakili oleh Gonggomtua Sitanggang selaku Direktur Asia Tenggara ITDP, menyerahkan dokumen capaian program kepada Bapak Suharto, selaku Plt. Direktur Jenderal Integrasi Transportasi dan Multimoda Kementerian Perhubungan RI. Kegiatan penyerahan dokumen ini turut disaksikan oleh Harriet Cooney, Deputy for Low Carbon Infrastructure dari Kedutaan Besar Inggris.
Dalam acara ini, ITDP Indonesia juga memaparkan berbagai inisiatif dan pembelajaran dari program “Mobilitas Bersih untuk Metropolitan Jakarta”. Materi yang disampaikan mencakup pendekatan inklusif untuk mobilitas berkelanjutan, pembangunan infrastruktur dan layanan bagi pejalan kaki serta pesepeda di wilayah perkotaan, integrasi transportasi publik di Jabodetetabek, serta strategi manajemen kebutuhan lalu lintas. Selain paparan, acara ini juga dilengkapi dengan sejumlah instalasi edukatif, seperti linimasa program, prototipe halte inklusif, sepeda sewa, konsep koridor hijau, integrasi transportasi publik, manajemen parkir, kawasan rendah emisi (KRE), dan electronic road pricing (ERP).