May 07, 2025
Jakarta Urban Mobility Festival #JUMF 2025: Tiga Hari Jelajahi Solusi Jakarta Bebas Macet dan Polusi Udara
ITDP Indonesia, dengan dukungan Pemerintah Inggris melalui program Future Cities UK PACT (UK Partnering for Accelerated Climate Transitions), menyelenggarakan Jakarta Mobility Urban Festival (JUMF) pada 24-26 April 2025 di Plaza Pasaraya Blok M. Festival ini hadir sebagai ajang sosialisasi, advokasi, dan kolaborasi dalam Manajemen Kebutuhan Lalu Lintas (MKLL), yang mendorong pemahaman, kepedulian, serta partisipasi publik untuk menciptakan sistem transportasi yang lebih berkelanjutan—mengurangi kemacetan, meningkatkan kualitas udara, dan mendukung kesejahteraan masyarakat.
Jakarta Urban Mobility Festival berkolaborasi dengan organisasi ataupun lembaga dari berbagai sektor, seperti Bike to Work (B2W) Indonesia, Breathe Jakarta, Dinas Perhubungan DKI Jakarta, Forum Diskusi Transportasi Jakarta (FDTJ), Greenpeace, Jakarta Good Guide, Katadata Green, MRT Jakarta, Silang.id, Stravenues, The Jakarta Post, dan Transjakarta. Festival ini juga diisi dengan instalasi tematik, permainan interaktif, booth komunitas, serta diskusi panel yang mengangkat tema mobilitas inklusif dan desain kota yang mendukung pejalan kaki, pesepeda, serta pengguna transportasi publik.
Jakarta Urban Mobility Festival (JUMF) resmi dibuka pada 24 April 2025 dengan sambutan serta pengisian aspiration wall oleh Direktur Asia Tenggara ITDP, Gonggomtua Sitanggang; Duta Besar Inggris untuk Indonesia, Dominic Jermey; dan Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung.
Dalam sambutannya, Gonggomtua Sitanggang, Direktur Asia Tenggara ITDP, menjelaskan bahwa MKLL bukan hanya sekadar membatasi kendaraan pribadi, tetapi juga bertujuan untuk menciptakan ekosistem yang mendorong peralihan ke transportasi publik.
Duta Besar Inggris untuk Indonesia, Dominic Jermey, menggarisbawahi pentingnya strategi terintegrasi untuk mengurangi ketergantungan pada kendaraan pribadi dan mengajak semua pihak untuk bekerja bersama mendorong mobilitas berkelanjutan yang lebih mengutamakan kebutuhan masyarakat daripada kendaraan.
Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, menegaskan bahwa mengatasi kemacetan dan polusi di Jakarta tidak hanya bisa dilakukan dengan pembangunan infrastruktur. “Perubahan mendasar diperlukan untuk merubah cara pandang, karakter, dan kebiasaan masyarakat yang sebelumnya bergantung pada kendaraan pribadi untuk beralih ke transportasi publik,” ujarnya. Beliau juga memaparkan langkah-langkah yang telah diambil, seperti peningkatan layanan transportasi publik, perbaikan fasilitas pejalan kaki, serta penggunaan pendapatan ERP untuk mendukung subsidi transportasi.
Sebelum memberikan sambutan, ketiganya meninjau instalasi di area JUMF yang menampilkan tantangan mobilitas di kota, khususnya Jakarta, serta rekomendasi ITDP untuk mendorong mobilitas yang lebih inklusif, adil, dan berkelanjutan.
Salah satu diskusi utama yang mengangkat isu ini adalah panel bertajuk “Mengurai Kemacetan dan Polusi Udara Jakarta Lewat MKLL”, yang dipandu oleh Ivany Atina Arbi dari The Jakarta Post. Panel ini menghadirkan Susilo Dewanto, Kepala Pusat Data dan Informasi Dinas Perhubungan Provinsi DKI Jakarta; Taufik Zoelkifli, Anggota DPRD DKI Jakarta; Gonggomtua Sitanggang, Direktur Asia Tenggara ITDP; dan Chintya Imelda Maidir, Indonesia Senior Country Coordinator Vital Strategies, sebagai pembicara. Panel ini membahas ketergantungan Jakarta yang sangat tinggi terhadap kendaraan pribadi—mencapai 80% dari total mobilitas warga—dan dampaknya yang memperburuk kemacetan serta menurunkan kualitas udara.
Selain panel utama, delapan sesi diskusi yang diadakan selama JUMF menawarkan berbagai perspektif, mencakup peran kelas menengah dalam perubahan kota, kesiapan masyarakat terhadap regulasi pembatasan kendaraan bermotor, serta isu kesehatan dan ruang kota yang inklusif.
Jakarta Mobility Urban Festival 2025 adalah langkah bersama dalam mendorong perubahan untuk menciptakan kota yang lebih layak huni. Dengan pendekatan edukatif dan partisipatif, JUMF mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk mengeksplorasi dan terlibat dalam strategi yang dapat menciptakan sistem transportasi kota yang lebih bersih, nyaman, cepat, aman, dan terjangkau.