November 14, 2025
ITDP Indonesia Ajak Publik Bergerak Menuju Mobilitas Listrik yang Inklusif, Terjangkau, dan Rendah Emisi di MOV-E
ITDP Indonesia bersama ViriyaENB dan ENVELOPS Co., Ltd. menyelenggarakan kegiatan penjangkauan publik bertajuk “MOV-E: Moving Cities the Electric Way” pada 1 November 2025 di ATMAterra Amphitheatre, Universitas Katolik Atma Jaya, Semanggi. Kegiatan ini menjadi ruang kolaboratif bagi berbagai pemangku kepentingan untuk mendorong pemahaman, kepedulian, dan partisipasi publik dalam mempercepat transisi menuju sistem mobilitas rendah emisi.
Sebagai pembuka acara, Gonggomtua Sitanggang, Direktur Asia Tenggara ITDP, mengungkapkan bahwa transisi menuju mobilitas berkelanjutan tidak cukup hanya mengandalkan kendaraan listrik pribadi, tetapi harus berfokus pada penguatan layanan transportasi publik berbasis listrik, terutama bus. “Elektrifikasi bukan satu-satunya solusi. Upaya ini harus dibarengi dengan penyediaan layanan transportasi publik yang baik, termasuk bus listrik,” ungkapnya.
Selanjutnya, Direktur dan Co-Founder Envelops, Han Seung Yeun, memperkenalkan inovasi yang memadukan sistem panel surya dengan lahan pertanian untuk menghasilkan energi bersih yang dapat mendukung perluasan mobilitas listrik di Indonesia. “We believe this technology can play an important role in supporting the growth of e-mobility, especially through rural electrification,” ucap Han Seung Yeun.
Menutup sambutan pembuka, Direktur Sarana dan Keselamatan Transportasi Jalan Kementerian Perhubungan, Yusuf Nugroho, S.T., M.T., menegaskan dukungan pemerintah terhadap pengembangan ekosistem kendaraan listrik yang komprehensif dan berkelanjutan. “Sinergi antara pemerintah, akademisi, pelaku usaha, dan masyarakat menjadi kunci utama. Kolaborasi lintas sektor diperlukan agar ekosistem kendaraan listrik dapat berkembang dengan efisien dan berkelanjutan.”
MOV-E menghadirkan dua sesi talkshow yang mengangkat elektrifikasi dari lensa kendaraan roda dua dan transportasi publik perkotaan. Sesi pertama bertajuk “Dua Roda, Nol Emisi” dipandu oleh Yosifebi Ramadhani dari Think Policy dan menghadirkan Alitt Susanto, Content Creator; Riniwaty Sinaga, Public Relations Asosiasi Industri Motor Listrik Indonesia (AISMOLI); Professor Joonho Ko, Advisor Hanyang University/ENVELOPS; dan Kemal Fardianto, Transport Associate ITDP Indonesia, sebagai pembicara.
Sesi talkshow pertama ini membahas peran penting kendaraan roda dua listrik dalam mengurangi emisi transportasi jalan—yang menyumbang sekitar 90% dari total emisi sektor transportasi di Indonesia. Meskipun sepeda motor mencakup 83,7% dari total kendaraan nasional, adopsi motor listrik masih di bawah 0,12%. Subsidi pemerintah dinilai belum cukup dan perlu dilengkapi dengan strategi yang lebih menyeluruh, termasuk penguatan industri dan penciptaan skala ekonomi.
Selain itu, sepeda listrik juga disebut berpotensi besar untuk memperkuat konektivitas transportasi publik, seperti ditunjukkan melalui studi sepeda listrik berbasis Agrivoltaic (APV) di IPB yang dikembangkan bersama Korea Energy Agency, Korea East West Power, dan ENVELOPS sebagai contoh solusi mobilitas rendah emisi yang bisa diterapkan di kota lain.
Melanjutkan sesi talkshow pertama, sesi kedua bertajuk “Bus Naik Kelas, Hidup Lebih Berkualitas” menghadirkan Samuel Ray, Content Creator; Albert Aulia Ilyas, Direktur Utama Kalista; Deliani Siregar, Deputy Director ITDP Indonesia; Cecilia Novanca (Jaki Maulana), Content Creator, dengan Puty Puar, Founder Buibu Bijak, sebagai moderator. Talkshow ini menyoroti potensi elektrifikasi transportasi publik perkotaan, utamanya bus, dalam menekan emisi sekaligus meningkatkan kualitas layanan transportasi publik.
Bus listrik memberikan manfaat berupa penurunan polusi udara dan penghematan biaya operasional yang signifikan, namun tantangannya masih beragam. Dari perspektif industri, Albert Aulia Ilyas menyoroti dua isu utama: perencanaan operasional yang kerap dinilai belum matang, terutama dalam penentuan jalur krusial, serta kesiapan infrastruktur penunjang, termasuk ketersediaan daya dan fasilitas pengisian daya. Untuk mempercepat transisi, ITDP mendorong kolaborasi lintas sektor, termasuk keterlibatan content creator dalam meningkatkan pemahaman dan penerimaan publik, serta penerapan kebijakan yang menjamin inklusivitas desain bus dan optimalisasi tata kota. “Elektrifikasi itu adalah momentum utamanya (peningkatan kualitas) bus. Dari sisi inklusivitas tadi banyak ruang kita untuk bisa kasih teman-teman lebih banyak,” ungkap Deliani Siregar.
Selain sesi talkshow, MOV-E juga menghadirkan pameran kendaraan listrik dan instalasi interaktif yang menampilkan berbagai inovasi mobilitas rendah emisi. Pengunjung dapat berinteraksi langsung dengan produk dari ENVELOPS, Indomobil E-Motor, ALVA, serta angkot listrik Wuling dan sepeda roda tiga listrik. Kegiatan ini turut melibatkan berbagai komunitas dan lembaga, seperti CISDI, Kawula17, dan Forum Diskusi Transportasi Jakarta (FDTJ), yang memperkaya perspektif publik mengenai keterkaitan antara mobilitas, kesehatan, dan keberlanjutan kota.
Saksikan tayangan ulang di sini.
