JAKARTA, KOMPAS.com – Jalan layang khusus bus Transjakarta atau yang disebut elevated lane dianggap sebagai salah satu langkah untuk meminimalisir potensi Transjakarta terlibat kecelakaan dengan moda transportasi lain. Keterbatasan lahan dan pertumbuhan kendaraan bermotor yang tinggi, menjadikan pembangunan jalan layang khusus ini dianggap sebagai solusi untuk saat ini.
"Keberadaan jalan layang dapat meminimalisir potensi bus terlibat kecelakaan dengan moda transportasi lain. Juga untuk mempertegas komitmen pemerintah dalam menyediakan transportasi yang nyaman bagi warganya," kata Direktur Institut Studi Transportasi (Instran), Darmaningtyas, saat ditemui usai Temu Unsur Dewan Transportasi Kota Jakarta, di Kementerian Perhubungan, Jakarta, Rabu (18/7/2012).
Selain itu, menurutnya, melalui jalur khusus ini, bus Transjakarta tidak perlu berbagi jalur dengan kendaraan lain. "Sehingga headway atau jarak laju antarbus tersebut dapat diperpendek menjadi tiga sampai lima menit," ujar Darmaningtyas.
Sementara itu, Ketua Dewan Transportasi Kota Jakarta, Azaz Tigor Nainggolan, menyebutkan dengan jalan layang khusus, busway bisa melaju tanpa hambatan sehingga konsep bus priority benar-benar bisa dilaksanakan. "Kondisi ini bisa menambah daya tarik pada komuter untuk tidak lagi menggunakan kendaraan pribadi, melainkan beralih ke angkutan umum massal," ujar Azaz.