Author: Fani Rachmita

Jakarta Bus Transjakarta (TransJ) akan berganti logo. Namun maskot burung elang membawa salak tetap akan dipertahankan. "Logo baru kita saat ini baru tahap pengenalan," ujar Kepala TransJ M Akbar, kepada detikcom, Selasa (12/6/2012). Menurut Akbar, logo baru bus TransJ akan dipasang di armada baru. Armada yang lama belum akan diganti. Akbar menuturkan, tujuan digantinya logo…

SUBANG JAYA: The Government's efforts to further improve public transportation received another boost with the launch of the country's first bus rapid transit (BRT) project by Prime Minister Datuk Seri Najib Razak Saturday.

The BRT comprises of buses traveling either on a network of dedicated bus lanes or on purpose-built elevated lanes, complementing the My Rapid Transit (MRT)currently under construction in the Klang Valley.

Speaking at the inauguration of the project, Najib said the government and related authorities would continue to find viable solutions to address the Klang Valley's traffic congestion.

“The usage of public transport is still low at 17 percent and our target is to push it up to 40 percent by 2020. This will help us achieve the target and we hope that with this project, the urban transport landscape in this country will be something we can be proud of,” said Najib.

Ilustrasi: Bus Transjakarta mengisi gas di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Gas (SPBG) A. 34.02.02 di Jalan Daan Mogot, Jakarta Barat, Senin (6/2/2012).

JAKARTA, KOMPAS.com – Gonjang-ganjing masalah subsidi BBM memicu kenaikan tarif angkutan umum seiring dengan naiknya harga solar dan premium. Pada akhirnya, kenaikan tarif ini akan mengerek inflasi cukup tinggi. Namun kekhawatiran ini tidak nampak pada bus Transjakarta Busway, yang setia menggunakan Bahan Bakar Gas (BBG) jenis Compressed Natural Gas (CNG).

Tentu masih banyak keluhan terkait dengan penggunaan BBG di Transjakarta Busway, seperti suplai yang masih tersendat-sendat, kualitas gas yang masih kurang memenuhi standar mesin bus, sampai lokasi pengisian Stasiun Pengisian Bahan Bakar Gas (SPBBG) yang jumlahnya dapat dihitung dengan jari tangan. Tetapi dengan kondisi seperti itu, bus Transjakarta tidak berhenti menggunakan BBG, karena selain memang didesain hanya menggunakan BBG, Transjakarta juga taat terhadap Peraturan Gubernur yang mewajibkan seluruh angkutan umum di Jakarta menggunakan BBG.

Pada tahun ini saja, terdapat setidaknya 454 bus Transjakarta yang menggunakan BBG. Dengan konsumsi gas rata-rata per hari sebesar 81 ribu LSP (Liter Setara Premium), Transjakarta menghemat konsumsi BBM sebesar hampir 81 ribu liter solar per hari untuk seluruh 454 bus. Artinya, dalam setahun dihemat 29,6 juta liter solar dari sistem Transjakarta.

Andaikata subsidi BBM adalah 3.000 Rupiah per liter, maka secara hitungan kasar ada sekitar 88,7 Milyar Rupiah subsidi yang dihemat Transjakarta per tahun. Apabila 22 persen dari penumpang Busway yang berasal dari pengguna kendaraan pribadi diperhitungkan, maka penghematan subsidi melebihi seratusan milyar dalam setahunnya.

BERITAJAKARTA.COM

Sukses meluncurkan Angkutan Perbatasan Terintegrasi Busway (APTB) rute Pulogadung-Bekasi, Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta berencana meluncurkan moda transportasi serupa untuk rute Kalideres-Tangerang. Peluncuran dilakukan pada akhir Juni, sebagai bagian rencana pengembangan 18 APTB di DKI Jakarta.

Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta, Udar Pristono mengatakan, jumlah armada yang akan melayani rute Kalideres-Tangerang sekitar 10-15 armada. Namun berbeda dengan APTB Pulogadung-Bekasi, untuk APTB Kalideres-Tangerang jarak tempuhnya lebih pendek, sehingga tarifnya pun lebih murah.

"Tarifnya hanya Rp 6.500 per penumpang. Tarif tersebut sudah termasuk tiket bus Transjakarta," ujar Pristono, Jumat (8/6).

 

Jakarta, Kompas – Untuk mengurangi kemacetan lalu lintas, Dinas Perhubungan DKI Jakarta menata ulang dua persimpangan. Kedua persimpangan itu adalah simpang Kuningan dan simpang Cendrawasih, Kebayoran Baru. Penataan ulang ini akan mulai berlaku pada Senin (28/5).

Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo mengatakan, penataan ulang lalu lintas ini akan terus dilakukan untuk menjawab kebutuhan masyarakat.

”Di kedua simpang itu kemacetan sudah sangat parah sehingga perlu dilakukan rekayasa lalu lintas untuk mengurai kemacetan,” kata Fauzi di Balaikota DKI, Kamis (24/5).

Penataan ulang arus lalu lintas ini bagian dari upaya Pemprov DKI mengatasi kemacetan.

”Penguraian kemacetan ini tidak hanya membutuhkan pembangunan atau peningkatan infrastruktur, misalnya pelebaran jalan, pembangunan jalan baru, atau pembangunan flyover dan underpass. Tetapi juga membutuhkan serangkaian penataan dan inovasi dalam pengaturannya,” tambah Fauzi.

 

As Delhi continues to grapple with the ill-conceived Bus Rapid Transit (BRT) System,  Jodhpur has decided to follow the foot steps of Ahmedabad to ensure successful implementation of the rapid mode of public transport.

Officials in the Jodhpur Development Authority (JDA) confirmed that plans are afoot to introduce BRT corridor across the district spread over 250 sq km including 29 revenue villages by 2014 to cater the transport needs of the population of 13 lakhs.

HL Atal, Secretary of JDA told The Pioneer on phone that the revenue  villages, which are likely to be covered under the proposed BRT corridor include Sangaria, Mandol, Digadi, Banard, Karuin, Thalamand to name a few. These are the main villages where lots of colonies have come up and are witnessing significant development in all these years, he added.

Atal further informed that the nitty-gritty’s of the project is being worked out with Detailed Project Report (DPR) to be prepared soon. The JDA has decided to purchase at least 38 buses from Jaipur City Transport to be deployed on the corridor. Presently, low-floor buses are being plied on the normal routes.

Pengisian bahan bakar di stasiun pengisian bahan bakar umum 34.144.16, Pluit, Jakarta Utara, Rabu (25/4/2012).

JAKARTA, KOMPAS.com – Dalam rangka melakukan penghematan energi sesuai dengan Instruksi Presiden, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan melarang seluruh kendaraan operasional di lingkungan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk menggunakan bahan bakar minyak bersubsidi.

Kepala Dinas Komunikasi, Informatika, dan Kehumasan Provinsi DKI Jakarta, Sugiyanta, mengatakan, kendaraan dinas wajib  beralih memakai bahan bakar non subsidi seperti Pertamax mulai Jumat (1/6/2012) besok.

Tidak hanya itu, para Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan pejabat diminta untuk menggunakan kendaraan secara efisien sehingga hemat energi. "Artinya kalau beberapa pejabat akan menghadiri satu acara yang sama, sebaiknya berangkat berkelompok dalam satu kendaraan dinas," kata Sugiyanta, di Balaikota, Jakarta, Kamis (31/5/2012).

Truk kontainer terjebak dalam kemacetan di Jalan Lodan Raya, Jakarta Utara, Selasa (8/5). Kemacetan lalu lintas dan infrastruktur jalan yang buruk menjadi sebagian faktor penghambat pertumbuhan investasi di Tanah Air.

Jakarta, Kompas – Selain masih menghadapi hambatan pada pembebasan lahan, mundurnya penyelesaian pembangunan Tol Akses Tanjung Priok Seksi North-South dari ruas Jalan Yos Sudarso hingga Pelabuhan Tanjung Priok juga menyebabkan kemacetan pada sejumlah titik jalan di Jakarta Utara.

Apalagi saat ini sedang dilaksanakan proyek pembangunan Jakarta Outer Ring Road East 2 di Jalan Jampea hingga Jalan Cakung Cilincing. Tol itu akan menyambungkan Tol Akses Tanjung Priok Seksi North-South (NS) dengan Tol E1 Semper-Rorotan yang dioperasikan sejak tahun 2011.

Pembangunan kedua jalan tol itu memakan sebagian badan jalan. Ruas jalan yang semestinya bisa memuat tiga lajur kendaraan sekarang hanya bisa memuat dua lajur kendaraan. Sementara kendaraan yang melintas didominasi truk-truk angkutan berat yang memakan ruang jalan cukup besar.

Kemacetan cukup parah biasanya terjadi Kamis hingga Sabtu, saat kegiatan ekspor dan impor berlangsung di Pelabuhan Tanjung Priok. Semua jalur arteri yang mengarah ke pelabuhan itu dipadati truk-truk kontainer, mulai dari Jalan Yos Sudarso, Jalan Enggano, Jalan Jampea, Jalan Sulawesi, hingga Jalan Cakung Cilincing.

Jakarta, Kompas – Untuk meningkatkan pelayanan transportasi publik dan sebagai upaya mengurangi kemacetan di Jakarta, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan mengubah sistem layanan bus rapid transit transjakarta.

Apabila semula transjakarta memakai sistem bus rapid transit (BRT) Bogota, yakni trunk and feeder (koridor dan bus pengumpan), kini akan dipadukan dengan BRT Guangzhou, yakni direct service (layanan langsung).

”Perpaduan ini tidak hanya meningkatkan jumlah penumpang bus transjakarta, tetapi juga meningkatkan rasio pemakaian jalur transjakarta,” kata Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo, di Balaikota DKI, Selasa (29/5).

Perpaduan itu akan dilakukan dalam bentuk mengizinkan angkutan perbatasan terintegrasi bus transjakarta (APTB) yang sedang dirintis diperbolehkan masuk ke jalur transjakarta. Selain itu, angkutan umum yang berbadan usaha dan mempunyai spesifikasi sama dengan bus transjakarta juga akan diperbolehkan bergabung.

Subscribe

Sign up for updates on our projects, events and publications.

SIGN UP