Mewujudkan Bandung yang Berorientasi Manusia Melalui Transportasi Publik yang Terintegrasi dan Inklusif
Implementasi Bus Rapid Transit (BRT) Bandung Raya menjadi momentum penting dalam penguatan sistem transportasi publik yang lebih cepat, efisien, dan dapat diandalkan. Keberhasilan pelaksanaan implementasi BRT Bandung Raya tersebut tidak hanya bergantung pada efektivitas operasional, tetapi juga pada inklusivitas serta aksesibilitas bagi pejalan kaki dan pesepeda sebagai moda First-Mile dan Last-Mile.
Untuk merumuskan langkah strategis dalam meningkatkan aksesibilitas dan inklusivitas transportasi publik, Dinas Perhubungan Kota Bandung, bersama ITDP Indonesia, Bike2Work (B2W) Indonesia, Ecotransport, Forkom Bandung Raya, Forum Diskusi Transportasi Bandung (FDTB), dan Gerak, menyelenggarakan lokakarya sebagai wadah diskusi antara pemangku kepentingan dan masyarakat. Kegiatan ini menghasilkan poin-poin konsensus yang dapat menjadi acuan bagi pemerintah, sebagai pelaksana, dan masyarakat untuk turut berpartisipasi dalam mewujudkan akses transportasi publik yang inklusif di Kota Bandung.
Dokumen ini merupakan laporan dari kegiatan lokakarya dan penyusunan konsensus yang diselenggarakan pada 23-24 September 2024.