Share this
Tiang Monorel Akan Dijadikan Jalan Layang Busway
Rabu, 18 Juli 2012 | 16:06
Proyek Monorel salah satu proyek mangkrak. (sumber: istimewa)
Pengalihan tiang eks monorel menjadi jalur layang busway jauh lebih murah.
Setelah sekian lama mangkrak dan menjadi benda tak bertuan, akhirnya tiang-tiang monorel akan digunakan sebagai tiang pondasi jalan layang khusus untuk bus Transjakarta. Direncanakan jalur monorel akan dibangun menjadi jalan layang yang dijadikan sebagai jalur khusus bus Transjakarta.
Ketua Dewan Transportasi Kota Jakarta (DTKJ) Azas Tigor Nainggolan mengatakan untuk membangun jalan layang Transjakarta busway, bisa menggunakan tiang-tiang bekas monorel.
“Sebenarnya, Jakarta sudah mempunyai beberapa kolom yang bisa digunakan sebagai fondasi pembangunan jalan layang busway, yaitu eks tiang monorel,” kata Azas dalam acara Temu Unsur DTKJ di Kementerian Perhubungan, Jakarta, hari ini.
Sayangnya, lanjut Azas, berbelitnya persoalan ganti rugi dan peralihan kepemilikan dari investor swasta ke pemerintah daerah, membuat persoalan hukumnya menjadi rumit.
“Padahal, kebutuhan jalan layang khusus bagi Transjakarta Busway sudah sangat mendesak,”ujarnya.
Kepala Badan Layanan Umum (BLU) Transjakarta M Akbar mengatakan, Dinas Perhubungan DKI sudah melakukan studi kajian terhadap pengalihan jalur monorel menjadi jalur layang Transjakarta Busway.
“Pemprov DKI sangat serius dengan rencana ini. Tapi untuk menjawab kapan dilaksanakannya pembangunan jalur layang diatas tiang bekas monorel belum bisa kami jawab. Karena tahapnya baru pada melakukan studi kajian. Hasilnya sudah ada untuk meneruskan tiang-tiang monorel dialihkan menjadi jalur layang busway,” kata Akbar.
Pembangunan jalur layang busway diatas tiang eks monorel, Akbar melanjutkan, biayanya jauh lebih murah dari melanjutkan membangun monorel. Diprediksikan pembangunan jalur layang busway di seluruh jalur monorel akan menghabiskan anggaran Rp1,1 triliun.
“Saya secara pribadi, kalau memulai dengan bangun jalur layang buswa diatas tiang monorel lebih mudah dan murah, karena kondisi struktur kolomnya sudah ada. Tinggal hanya membuatkan bentangannya saja,” ujarnya.
Dibangunnya jalur layang tersebut, menurut Akbar, akan membantu untuk mengurai kemacetan di Jakarta. Pasalnya, jalur yang dilalui menghubungkan kawasan pusat perbelanjaan, seperti Pasar Festival, SCBD, dan mal-mal lainnya. Seperti yang diketahui rute monorel jika dapat beroperasi akan melalui Jalan Asia Afrika, Plaza Senayan, Palmerah, Landmark Dukuh Atas dan masuk ke HR Rasuna Said.
“Tiang monorel juga sudah di desain dengan memperhatikan ketinggian MRT, jalan layang, dan jembatan yang akan dilalui. Rencananya biaya per penumpang akan dikenakan sekitar Rp6 ribu, itu pun sudah mendapatkan keuntungan. Rencananya proses pembangunan bisa rampung sekitar 1 tahun,” paparnya.
Anggota DTKJ, Iskandar Abubakar, menegaskan pembangunan transportasi publik di kota-kota besar menjadi suatu kebutuhan yang sangat mendesak. Karena itu, rencana mengalihkan jalur dan bangunan tiang monorel menjadi jalur layang khusus busway juga suatu keharusan, mengingat tidak bisa dijaganya sterilisasi jalur busway selama ini.
“Dana sebesar Rp1,1 triliun untuk membangun jalur layang itu sebenarnya untuk Jakarta maupun Indonesia tidak terlalu besar, bila dibandingkan dengan jumlah anggaran APBN sebesar Rp1400 triliun dan APBD yang mencapai Rp36 triliun,” ujarnya.
Country Director ITDP Yoga Adiwinarto justru tidak setuju dibangunnya bus Transjakarta menggunakan jalan layang, karena dipastikan akan membutuhkan biaya yang besar. Lebih baik ekspansi Transjakarta fokusnya pada penambahan jumlah penumpang, seperti menambah armada bus gandeng dan halte. Sehingga dapat meningkatkan daya angkut bus Transjakarta dan tidak membuat penumpang mengantri terlalu lama.
“Daripada membangun elevated BRT lebih baik kembangkan yang sudah ada saja. Apalagi masih terus disubisdi sebesar Rp200 miliar. Akan lebih banyak kontraversinya membangun BRT layang daripada meningkatkan kapasitas layanan BRT yang sudah ada,” tegasnya.
Source: http://www.beritasatu.com/megapolitan/60761-tiang-monorel-akan-dijadikan-jalan-layang-busway.html