April 08, 2013

Sistem Parkir Baru DKI, Semakin Lama Semakin Mahal

REPUBLIKA.CO.ID, KEBON SIRIH — Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan menerapkan donasi parkir di seluruh titik di Jakarta. Sistem tersebut akan diadopsi dari negara Hongaria yang juga akan membuat sistem yang sama.
Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki T Purnama mengatakan, telah bertemu dengan Institute for Transportation and Development Policy (ITDP) untuk meminta bantuan terkait gambaran sistem perpakiran di seluruh dunia.

"Jadi saya meminta mereka untuk memberikan hasil studi donasi parkir yang telah dilakukan di Budapest, Bogota, Urich, London, sama di Cina."," ujarnya di Balai Kota, Jakarta, Senin (8/4).
Sistem tersebut dibuat agar dapat memaksa warga untuk tidak memarkir mobil. Karena sistem parkir akan dibuat mahal dengan per jam makin lama semakin meningkat.

Selain itu, sistem parkir yang akan dibuat sebagai upaya agar tidak dijadikan sebagai permainan. "Sistem parkir nantinya akan dipasang seperti mesin ATM, pemilik masukkan nomor plat kendaraan, kemudian tinggal pilih lama parkirnya," ujarnya.

Meskipun menggunakan mesin otomatis, sistem tersebut tetap membutuhkan tukang parkir. Mereka nantinya akan bertugas mengontrol pemilik kendaraan apakah sudah memasukkan data ke mesin atau belum.
Sehingga petugas mengetahui mobil mana yang telah membayar parkir. Nanti untuk keuntungannya menggunakan bagi hasil. Tukang parkir juga akan dipekerjakan dengan sistem dua shift. Sehingga mereka tidak dapat bermain curang.

Pemprov pun akan menugaskan Dinas Perhubungan untuk mengawasi tukang parkir dengan sistem android. Sehingga mereka dapat mengetahui gerak-gerik tukang parkir.
"Kalau penghasilan parkir di satu tempat lebih sedikit dari tempat lain akan cepat ketahuan," ujar Ahok. Nantinya tukang parkir tersebut dapat dipindah.

Source

 

Subscribe

Sign up for updates on our projects, events and publications.

SIGN UP
Send this to a friend