Medan, 26/1 (LintasMedan) – Institute for Transportation and Development Policy (ITDP) Indonesia, menilai Kota Medan seharusnya sudah memiliki kendaraan transportasi umum jenis busway atau bus berjalur khusus.
“Kota Medan potensial dibangun jalur busway yang nyaman di sejumlah jalur yang ada,” kata perwakilan ITDP Indonesia Ria Roida Minarta, saat melakukan audiensi dengan Pejabat Walikota Medan Randiman Tarigan beserta staf, di Medan, Selasa.
Menurut dia, usulan mengenai perlunya dioperasikan armada busway di Medan didasarkan atas hasil survei ITPD di ibu kota Provinsi Sumut itu sejak tahun 2013 hingga 2015.
“Pengoperasian busway sebagai antisipasi mengurangi tingkat kemacetan lalu lintas di wilayah ini, karena warga akan lebih efektif dan nyaman menggunakan kendaraan tersebut.” paparnya.
ITDP merupakan lembaga yang selama ini menjadi konsultan untuk layanan bus Transjakarta.
Dikatakannya, lembaga non pemerintah yang berpusat di New York, Amerika Serikat itu merupakan suatu perusahaan yang menyiapkan transportasi yang berkeadilan di seluruh dunia.
“Karena itu, kami menawarkan program layanan tranportasi agkutan umum yang efektif dan nyaman di Kota Medan,” ujar Ria.
Sekaitan dengan program tersebut, pihaknya juga berencana untuk menjadikan Kota Medan sebagai “Pilot Project” atau proyek percontohan program busway bagi kota-kota lain, di luar Jakarta.
Ia menambahkan, keberadaan busway bukan untuk menyaingi angkutan kota (angkot) tetapi untuk memenuhi kebutuhan transportasi massal.
“Bila keberadaan busway nantinya di Kota Medan terealisasi, kami akan merangkul armada angkot lain dan kerja sama tersebut akan disepakati dalam naskah kesepahaman bersama atau MoU,” ucap dia.
Dikatakannya, jalur khusus yang dibangun untuk busway nantinya direncanakan memiliki lebar empat meter dan berlokasi di tengah badan jalan.
Sedangkan ukuran busway akan dikondisikan dengan luas masing-masing badan jalan dan jalur tersebut juga dapat dilalaui oleh armada angkot lain.
Menanggapi usulan tersebut, Pj Walikota Medan Randiman Tarigan menyatakan menyambut baik program ITDP untuk ikut berperan mengurangi tingkat kemacetan lalu lintas di wilayah itu.
“Program yang ditawarkan ITPD ini memang luar biasa, namun tentunya harus dikaji kembali dari sisi tata ruang kota dan juga jangan sampai mengurangi pendapatan para sopir angkot di beberapa lokasi yang dijadikan jalur busway,” ujarnya. (LMC-02)