Share this
Ada 1.551 perjalananan/hari Sepeda Bikeshare di Jakarta
Bikeshare di kawasan Monas sudah diuji coba selama lebih dari 1 bulan, terhitung sejak tanggal 27 Juli 2018 silam diluncurkan. Angka-angka pada data yang muncul dari penggunaan bikeshare menunjukkan antusiasme yang tinggi dari warga Jakarta meskipun sistem ini baru bisa dipakai di kawasan terbatas. Lalu, apa selanjutnya untuk bikeshare Jakarta?
Dalam perencanaan uji coba bikeshare di Jakarta, ada dua area implementasi yang direkomendasikan yaitu, area tertutup di kawasan Monas dan area terbuka di sekitar Balaikota. Sayangnya hingga saat ini, baru area tertutup yang dapat diimplementasikan, padahal penerapan bikeshare di area terbuka dapat memberikan dampak yang lebih luas dalam memberikan alternatif moda transportasi bebas polusi dan berkelanjutan bagi warga Jakarta.
KESUKSESAN UJI COBA BIKESHARE DI JAKARTA
Pada tanggal 27 Juli 2018, Jakarta pertama kalinya memiliki sebuah sistem bikeshare di Jakarta. Kehadiran sistem bikeshare yang diprakarsai atas kerjasama Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dan operator bikeshare swasta, Gowes. Skema bikeshare ini masih dalam tahap uji coba area tertutup di Kawasan Monumen Nasional. Dengan hanya 100 unit sepeda, sistem dockless bikeshare ini disambut antusias oleh warga Jakarta dan turis domestik.
Data yang diperoleh ITDP Indonesia pada Bulan Agustus 2018, menunjukkan:
- Total perjalanan selama bulan Agustus 2018 mencapai angka 24.450 perjalanan
- Rata-rata penggunaan setiap sepeda mencapai angka 7-13 perjalanan/hari, jumlah ini lebih dari rata-rata pengunaan sepeda bikeshare dalam kota-kota lain di dunia, yang hanya mencapai angka 4-8 perjalanan/hari
- Setiap harinya, angka perjalanan sepeda stabil dan cenderung naik, hingga menembus angka 1.551 perjalananan/hari
Berdasarkan data-data yang diperoleh, terlihat antusiasme masyarakat untuk menggunakan sistem bikeshare sebagai alternatif dari berjalan kaki dalam area tersebut. Angka-angka di atas sekaligus menunjukkan potensi dimanfaatkannya fungsi utama sistem bikeshare yaitu untuk menunjang mobilitas perkotaan.
KONTRIBUSI SISTEM BIKESHARE TERHADAP MOBILITAS PERKOTAAN.
Melihat kesuksesan dari uji coba area tertutup, ITDP Indonesia merasa sudah saatnya sistem bikeshare mulai diimplementasikan pada area terbuka. Bikeshare memberikan banyak manfaat bagi masyarakat perkotaan, diantaranya : menyediakan solusi kilometer pertama-terakhir, menggantikan perjalanan singkat yang dilakukan oleh kendaraan bermotor pribadi, dan menawarkan cara yang unik bagi penduduk dan pengunjung untuk menjelajahi lingkungan mereka, mendorong budaya bersepeda untuk muncul di perkotaaan, dan perencanaan pembangunan dan mobilitas perkotaan yang berkelanjutan.
Pengguna Sepeda Bikeshare di Guangzhou, Tiongkok (sumber: itdp.org)
Sebagai solusi kilometer pertama-terakhir, bikeshare memberikan kemudahan akses dan memperluas jangkauan sistem transportasi publik dalam sebuah kota, terutama jika telah terintegrasi dengan baik. Integrasi sistem bikeshare dan transportasi publik yang saling menguntungkan dapat diraih dengan memberikan akses bagi sepeda di sekitar stasiun maupun halte transportasi publik. Integrasi ini terjadi di kota-kota Tiongkok, salah satunya di stasiu BRT Gangding dan Tangxia, dimana sepeda-sepeda bikeshare dapat diakses dengan mudah dari stasiun BRT. Aksesibilitas yang tinggi terhadap sepeda bikeshare mengakibatkan volume sepeda yang berada di sekitar area stasiun BRT Gangding dan Tangxia naik hingga lebih dari 500% dan 100% dalam jangka waktu setahun. Dalam sebuah buku putih yang dikeluarkan oleh Mobike di tahun 2017, operator bikeshare yang berasal dari Tiongkok, menyebutkan bahwa 81% perjalanan sepeda dimulai di area sekitar stasiun bus.
Sistem bikeshare juga menjadi moda alternatif dan unik bagi masyakarat dan turis untuk beraktivitas tanpa harus menggunakan kendaraan bermotor pribadi, terutama dalam perjalanan singkat. Dengan tersedianya unit sepeda bikeshare di berbagai pelosok kota, memberikan kemudahan untuk masyarakat perkotaan untuk bersepeda, mengubah stigma dalam bersepeda di kota serta mendorong budaya bersepeda untuk tumbuh subur dalam sebuah kota. Buku putih Mobike juga menyebutkan terjadinya peningkatan penggunaan sepeda dan aktivitas bersepeda bagi para pengguna aplikasi Mobike hingga mencapai 100% dari angka 5,5 % menjadi 11,6 % dan terjadinya penurunan tingkat pengunaan kendaran bermotor pribadi yang mencapai 11%, dari angka 29,8% menjadi 26,2%
Pengguna Sepeda Bikeshare di Kawasan Stasiun BRT di Guangzhou (sumber: itdp.org)
Pemerintah kota juga dapat memanfaatkan data yang diperoleh dari implementasi sistem bikeshare. Dalam ringkasan kebijakan yang dirilis oleh ITDP pada tahun 2018, Optimalisasi Dockless Bikeshare di Perkotaan, disebutkan bahwa data perjalanan yang dimiliki oleh para operator dapat menjelaskan bagaimana dan mengapa masyarakat menggunakan layanan bikeshare jika dibandingkan dengan moda lain. Data-data tersebut ini sangat penting untuk dimiliki oleh pemerintah kota dan berpotensi menjadi dasar dan keputusan perencanaan pembangunan perkotaan, terutama dalam perencanaan pembangunan jalur sepeda dan jaringan sistem transportasi publik yang terintegrasi.
SELANJUTNYA UNTUK KEBERADAAN BIKESHARE DI JAKARTA
Dengan kesuksesan uji coba area tertutup di Kawasan Monumen Nasional Jakarta, sudah saatnya bikeshare mulai diimplementasikan pada area terbuka agar bisa memberikan manfaat yang lebih banyak bagi mobilitas perkotaan. ITDP Indonesia telah memberi rekomendasi implementasi bikeshare kawasan terbuka kepada Pemprov DKI Jakarta. Uji coba area terbuka direncanakan akan dilaksanakan di area Balai Kota Jakarta dengan 14 titik lokasi parkir (yang akan tersedia dalam aplikasi) dengan jangka waktu uji coba selama 3 bulan.
ITDP percaya bahwa shared-mobility, terutama bikeshare, merupakan salah satu cara untuk mewujudkan pembangunan transportasi berkotaan yang berkelanjutan serta mencapai pembangunan yang berorientasikan transportasi publik serta untuk mengurangi angka penggunaan kendaraan bermotor pribadi. Maka dari itu ITDP percaya pengimplementasian sistem bikeshare di kota-kota dunia perlu didukung oleh semua pihak, baik pemerintah maupun masyarakat sipil.
ITDP Indonesia menyambut baik pelaksanaan uji coba implementasi bike sharing di Jakarta. Ini merupakan itikad baik Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dalam mengutamakan pembangunan kota berbasis non-kendaraan bermotor pribadi yang lebih ramah lingkungan. ITDP Indonesia berharap dua uji coba ini dapat menjadi langkah awal diterapkannya sistem bike sharing di area terbuka dan memaksimalkan fungsi utama sistem bike sharing, yakni sebagai solusi kilometer pertama dan terakhir serta menjadi penunjang sistem transportasi publik di Jakarta.