Peningkatan kualitas dan performa transportasi perkotaan berkelanjutan yang tepat guna dan efektif sangatlah penting dalam menghadapi pandemi, begitu pula dengan kebijakan atau aksi perkotaan yang berhubungan yang humanis. Berikut ini adalah kebijakan yang diambil oleh penyedia layanan transportasi di Jakarta dan Semarang untuk meningkatkan kualitas dan performa mereka selama pandemi Covid-19 serta berbagai contoh penggunaan ruang yang tepat guna dalam masa pandemi.

Disinfektaksi Armada & Sarana Kebersihan

Sesuai dengan rekomendasi dari World Health Organization (WHO) bagi negara-negara anggota untuk menyediakan akses universal ke sarana kebersihan tangan sebelum dan sesudah penggunaan transportasi publik. Para penyedia layanan transportasi umum tidak hanya menyediakan sarana cuci tangan dan/atau hand sanitizer, armada yang digunakan juga disinfektasi secara berkala. Langkah ini ditempuh untuk mencegah penyebaran virus dari permukaan ke tangan dan sebaliknya.

Pengurangan Kontak

Dalam upaya mencegah transmisi COVID-19, beberapa langkah telah diambil oleh operator transportasi publik untuk mengurangi kontak penumpang dengan permukaan yang mungkin terpapar droplets.

Foot Switch pada Elevator

LRT Jakarta telah menerapkan teknologi foot switch pada elevator Stasiun LRT Jakarta, sehingga para pengguna elevator dapat menentukan lantai yang dituju dengan cara menginjakan pedal foot switch. Hal ini diharapkan dapat meminimalisir penyebaran virus pada lingkungan atau fasilitas LRT Jakarta.

Penghentian Transaksi Tunai

MRT Jakarta juga ikut meluncurkan aplikasi MRT Jakarta yang memungkinkan para penumpang untuk melakukan pembayaran dengan QR code. Alat pembayarn baru yang dapat diunduh melalui Google Playstore dan App store diharapkan dapat meminimalisir interaksi penumpang dengan petugas dan juga mesin pembayaran.

Pengalihfungsian Bus TransJakarta

Transjakarta juga mengoperasikan layanan khusus bagi tenaga rumah sakit dan puskesmas dengan armada bus dari rute yang dihentikan untuk sementara beserta layanan malam hari dalam koridor BRT. Layanan ini hanya diperbolehkan untuk pelanggan yang memiliki dan menunjukkan ID Card atau surat tugas yang menjelaskan bahwa pelanggan bekerja di RS atau puskesmas. Terdapat tiga layanan khusus yaitu:

Rute Rumah Sakit – Hotel

Layanan point to point tanpa biaya dari RSUD menuju Hotel tempat karantina tenaga kesehatan dan sebaliknya menggunakan bus jenis metrotrans dan bus sekolah. Beroperasi dalam 3 shift waktu, yaitu pada pukul 05:00 s/d 08:00, pukul 11:00 s/d 14:00, dan pukul 20:00 s/d 23:00.

Layanan Semi Amari

Melintas dalam 13 koridor BRT dan mulai beroperasi pukul 19:30 s/d 23:30. Berbayar normal dengan jarak waktu kedatangan (headway) 20-30 menit sekali.

Layanan Feeder Perbatasan

Berbayar normal dengan armada Royaltrans dan dapat diakses dari titik rute awal, maupun dari halte yang disinggahi. Beroperasi dalam 2 shift waktu, yaitu pukul 05:00 s/d 05:30 dan pukul 19:00 s/d 22:30.

Terdapat juga bus pengumpan TransJakarta IV yang akan berhenti di setiap Stasiun MRT yang saat ini tutup sementara.

Bus ini akan beroperasi dari 23 April setiap pukul 06.00-18.00 dan

diprioritaskan fungsinya untuk tenaga kesehatan yang harus pergi ke tempat kerja.

Penyediaan Sarana Micromobility

Dalam pandemi, opsi micromobility dapat menjadi penyelamat bagi mereka yang tidak memiliki opsi mobilisasi. Tidak hanya itu, layanan micromobility juga menjadi salah satu kunci dalam resiliensi kota yang menyediakan opsi transportasi berkelanjutan untuk semua. Beradaptasi dengan kebutuhan selama pandemi di Jakarta, MIGO, layanan sewa harian sepeda elektronik telah memberikan opsi layanan baru yaitu pengantaran ke rumah dan sewa mingguan. Dengan biaya 200 Ribu Rupiah, penyewa sudah dapat menggunakan sepeda elektronik yang diantar langsung ke rumah selama satu minggu penuh. Tidak hanya itu, pihak MIGO juga akan mendisinfektasi sepeda elektronik setelah sampai di rumah penyewa.

Selain sepeda elektronik, layanan penyewaan skuter listrik, GrabWheels juga memberi opsi peminjaman mingguan dan bulanan dengan pengantaran skuter listrik yang sudah disinfektasi langsung ke penyewa.

Alih Fungsi Ruang Publik Kota

Selama masa pandemi, menjaga jarak aman antar individu merupakan langkah yang disarankan untuk dilakukan untuk mencegah penyebaran virus. Pengalihfungsian ruang atau jalanan yang kehilangan fungsinya dikarenakan berubahnya pola aktivitas warga kota dapat menjadi kesempatan untuk mengembalikan kemampuan warga dalam beraktivitas. 

Tactical Urbanism

Intervensi sederhana yang dilakukan oleh Pemerintah Kota Salatiga memastikan bahwa para warga tetap dapat membeli kebutuhan pokok di Pasar Pagi sambil tetap menerapkan physical distancing sebagaimana diajurkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Penentuan tempat bagi setiap penjual ditandai dengan coretan berbentuk kotak yang berjarak masing-masing 1-2 meter.