Share this
Bersepeda menjadi ciri dari kehidupan masyarakat perkotaan modern yang ramah lingkungan dan peduli kesehatan. Dalam penggunaannya, sebagian orang memilih bersepeda untuk bertransportasi dari asal ke tempat tujuan, ada pula yang menjadikan sepeda sebagai moda untuk melakukan perjalanan first/last mile menuju stasiun transportasi publik terdekat. Sepeda juga menjadi moda alternatif untuk berwisata dan berekreasi di akhir pekan.
Melihat fenomena ini, sudah seharusnya ada upaya dari Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk memberikan perhatian khusus bagi para pesepeda dan menciptakan kondisi lingkungan dan fasilitas yang aman untuk warga Jakarta bersepeda.
Pada tahun 2019, ITDP Indonesia kemudian memulai inisiasi “Jakarta Ramah Bersepeda”, untuk mendorong dan mewujudkan kota Jakarta yang ramah untuk bersepeda bagi warganya. Inisiasi ini diawali dengan “Community Design Workshop: Jakarta Ramah Bersepeda”, sebuah workshop berbasis partisipatif-kolaboratif yang melibatkan para pengguna jalan kota Jakarta dan kemudian menghasilkan 10 poin Konsensus Jakarta Ramah Bersepeda.
Berdasarkan hasil “Konsensus Jakarta Ramah Bersepeda”, ITDP Indonesia kemudian merumuskan skala prioritas dalam perwujudan “Jakarta Ramah Bersepeda”. Pengadaan jalur sepeda, sepeda sewa, serta fasilitas parkir sepeda menjadi 3 rekomendasi rencana aksi.
Perencanaan dan Pengadaan Jalur Sepeda Permanen
Dalam Panduan Jakarta Ramah Bersepeda 1.0, ITDP Indonesia telah merangkum langkah-langkah dalam rencana aksi pengaadan jalur sepeda yang telah ditempuh hingga saat ini, yaitu:
- Penjaringan Isu
- Inisiasi Implementasi
- Pemantauan dan Evaluasi
- Implementasi.
Sejak tahun 2019, ITDP Indonesia telah melakukan kegiatan-kegiatan untuk memenuhi kebutuhan warga Jakarta akan jalur sepeda yang aman mulai dari workshop, ujicoba jalur sepeda hingga survei lapangan secara berkelanjutan. Dalam prosesnya, ITDP akan terus memastikan bahwa jalur sepeda dapat mengakomodir pesepeda manapun tanpa memandang kelas.
Pop-up Bike Lane di tengah pandemi
Di tengah pandemi global, kota-kota mengalami tantangan baru untuk mempertahankan fungsi kota sambil secara bersamaan juga berupaya penuh untuk menekan penyebaran virus. Sepeda menjadi sebuah solusi brilian untuk menjawab kebutuhan mobilisasi jarak dekat tanpa kekhawatiran akan kesulitan untuk menjaga jarak. Angka pesepeda terus meningkat, demikian pula dengan pesepeda di Kota Jakarta yang juga menunjukan kenaikan signifikan.
Bulan Juni 2020, Jakarta bergabung dengan kota-kota lain di dunia seperti Bogota, Paris, Meksiko hingga Filipina yang telah menghadirkan jalur sepeda sementara (Pop-up bike lane) sebagai upaya memberikan fasilitas bagi moda alternatif yang ramah lingkungan dan berkelanjutan yaitu sepeda, selama masa pandemi. Kedua sisi Jalan Sudirman dan Thamrin dilengkapi oleh Pop-up bike lane untuk memberikan proteksi lebih kepada para pesepeda.
Pop-up bike lane sendiri juga menjadi bagian dari Rekomendasi Kebijakan Mobilitas Perkotaan Selama Pandemi COVID-19 yang dirilis oleh ITDP Indonesia dan diutjukan kepada Pemerintah Provinsi & instansi-instansi terkait.
Hal ini merupakan kemenangan bagi warga DKI Jakarta yang mulai antusias bersepeda.
Terlihat dari hasil pengamatan ITDP Indonesia (11/6/2020) di mana jumlah pesepeda mengalami peningkatan hingga 1000 persen di beberapa ruas jalan Sudirman pada pukul 06.30 – 08.00 di hari kerja, dibandingkan pengamatan yang dilakukan pada tahun lalu (23/10/2019 dan 6/11/2019).
Jalur Sepeda Permanen Terproteksi Sudirman-Thamrin
Saat ini Jakarta telah memiliki 34 km jalur sepeda dan 63 km jalur sepeda ujicoba yang dibangun di ruas-ruas jalan ibu kota. Setelah pengadaan pop up bike lane (jalur sepeda terproteksi sementara), Kota Jakarta merencanakan pembangunan jalur sepeda permanen terproteksi sepanjang 500 km, dimulai dari Jalan Sudirman-Thamrin. ITDP Indonesia menerbitkan Rekomendasi Teknis Jalur Sepeda Terproteksi Sudirman-Thamrin sebagai acuan perencaanaan pembangunan jalur sepeda terproteksi demi mewujudkan kota yang berpihak kepada keamanan pesepeda.
Tahun ini, warga Jakarta akan segera dapat menikmati jalur sepeda permanen yang terproteksi di Jalan Sudirman-Thamrin. Jalur sepeda sepanjang 11,2 km ini akan dilengkapi dengan planter box yang membatasi jalur sepeda selebar 2 meter dengan jalur kendaraan bermotor. Akan tersedia juga wayfinding untuk para pesepeda di jalur sepeda permanen Jalan Sudirman-Thamrin.
Silakan follow twitter serta Instagram kami untuk kabar terbaru yang aktual mengenai ITDP Indonesia & sepeda.