Pada bulan September 2023, ITDP Indonesia dan Universitas Pelita Harapan (UPH) berkolaborasi dalam menyusun silabus transportasi berkelanjutan sebagai bagian dari mata kuliah Rekayasa Lalu Lintas Fakultas Teknik Sipil UPH. Selama 1 semester, ITDP Indonesia akan menjadi dosen tamu untuk 12 sesi kelas mengajarkan isu-isu transportasi berkelanjutan seperti; integrasi transportasi publik, mobilitas aktif (berjalan kaki dan bersepeda), dan Transit-Oriented Development (TOD). Sebagai kelas pengantar ke isu-isu di atas, ITDP Indonesia menyelenggarakan kegiatan site visit untuk memberikan gambaran kepada mahasiswa dan mahasiswi UPH tentang transportasi perkotaan berkelanjutan dengan Jakarta sebagai contoh kasus.

Peserta diajak menggunakan beragam moda transportasi di Jakarta dimulai dengan pemberian materi di stasiun integrasi Lebak Bulus, yang menjadi gambaran ketimpangan layanan transportasi antara moda transportasi publik yang dikelola Jakarta dan dikelola oleh kota penyangga. Setelah pemberian materi, rombongan diajak naik MRT Jakarta menuju stasiun integrasi ASEAN-CSW untuk melihat integrasi fisik dan tarif antara MRT Jakarta dan BRT Transjakarta. Di stasiun ini, rombongan juga diajak untuk melihat jalur layang Transjakarta (Koridor 13). Rombongan kemudian melanjutkan perjalanan dengan menggunakan bus BRT Transjakarta Koridor 1 menuju Stasiun Dukuh Atas 1 sambil berdiskusi mengenai area khusus Wanita di dalam armada. Di stasiun Dukuh Atas 1, rombongan mendapat materi mengenai best practice dan lessons learned trotoar dan jalur sepeda di Jalan Sudirman dan Transport Demand Management (TDM) dalam bentuk Low Emission Zone (LEZ) dan Electronic Road Pricing (ERP). Rombongan kemudian melanjutkan perjalanan ke Stasiun Dukuh Atas LRT Jabodebek.

Setelah break makan siang, rombongan menaiki LRT Jabodebek menuju stasiun integrasi Setiabudi dan melanjutkan perjalanan ke Halte Transjakarta Latu Harhary di mana rombongan kemudian berjalan kaki menuju area Terowongan Kendal. Di Terowongan Kendal, para mahasiswa dan mahasiswi mendapat materi tentang pedestrianisasi Terowongan Kendal dan Transit-Oriented Development (TOD). Site visit berdurasi 4 jam ini ditutup dengan rombongan kembali ke stasiun Lebak Bulus menggunakan MRT Jakarta.