November 05, 2024

ITDP Indonesia di Focus Group Discussion (FGD) Rancangan Perubahan Peraturan Daerah No. 5/2014 tentang Transportasi

Deliani Siregar, Urban Planning & Inclusivity Manager ITDP Indonesia; Rahmad Wandi, Transport Associate II ITDP Indonesia; Carlos Nemesis, Urban Planning Associate ITDP Indonesia dalam Focus Group Discussion (FGD) Perubahan Peraturan Daerah No. 5/2014 tentang Transportasi

Dinas Perhubungan Provinsi DKI Jakarta menggelar Focus Group Discussion (FGD) terkait Rancangan Perubahan Peraturan Daerah No. 5/2014 tentang Transportasi pada Kamis, 24 Oktober 2024 di Hotel Movenpick, Jakarta Pusat. FGD ini terdiri dari enam sesi pemaparan yang membahas berbagai aspek pengembangan sistem transportasi, dengan tujuan mengumpulkan masukan dari para pemangku kepentingan sebagai bahan penyempurnaan Rancangan Perubahan Perda No. 5/2014 tentang Transportasi. 

ITDP Indonesia, diwakili oleh  Deliani Siregar, Urban & Inclusivity Manager, serta Rahmad Wandi, Transport Associate II, berpartisipasi dalam kegiatan ini sebagai penanggap. Dalam sesi Manajemen Kebutuhan Lalu Lintas, Deliani menekankan pentingnya menyelaraskan perencanaan transportasi, seperti Manajemen Kebutuhan Lalu Lintas (MKLL), dengan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) dan rencana spasial lainnya untuk menciptakan sistem transportasi terpadu. Ia juga menggarisbawahi isu hunian dan kawasan khusus, seperti Transit Oriented Development (TOD), Low Emission Zone (LEZ), dan Low Traffic Neighborhood (LTN), mengingat tingginya biaya hidup di Jakarta menyebabkan banyak orang memilih tinggal di daerah sekitar dan pada akhirnya harus melakukan perjalanan ke Jakarta. Deliani juga mengungkapkan bahwa ketidaksamaan standar transportasi antara Jakarta dan wilayah sekitarnya membuat sepeda motor menjadi pilihan utama dalam bermobilitas karena biaya yang lebih terjangkau dibandingkan transportasi publik.  

Selanjutnya, dalam sesi Pengembangan Angkutan Umum dan Angkutan Barang Berbasis Jalan, Rahmad menggarisbawahi perlunya peningkatan prioritas untuk angkutan umum massal berbasis jalan, yang saat ini masih sering terhalang oleh kendaraan pribadi. Ia juga menyoroti perlunya integrasi di kawasan permukiman dan simpul transportasi publik serta penegakan hukum yang lebih tegas, mengingat masih banyaknya fasilitas pejalan kaki yang disalahgunakan untuk parkir dan dilewati kendaraan bermotor. Selain itu, Rahmad mengungkapkan beberapa isu utama terkait angkutan barang, seperti banyaknya kendaraan Over Dimension Over Loading (ODOL) dan dampak negatif dari kendaraan logistik serta tingginya permintaan last-mile delivery e-commerce yang berkontribusi pada emisi dan polusi udara. Ia menegaskan bahwa keselamatan dan keamanan dalam regulasi angkutan barang dan orang sangatlah penting. 

ITDP Indonesia juga berperan sebagai moderator melalui Carlos Nemesis, Urban Planning Associate, yang memfasilitasi diskusi tentang Pengembangan Angkutan Umum dan Angkutan Barang serta Pengembangan Non-Motorized Transportation (NMT) dalam mendukung Push-Pull Strategy menuju Jakarta Top 20 Global City 2045. FGD ini diharapkan dapat menghasilkan rekomendasi strategis untuk mengubah pola pergerakan masyarakat dari ketergantungan pada kendaraan pribadi, sekaligus menciptakan sistem transportasi yang berkelanjutan dan efisien, yang pada gilirannya akan meningkatkan kualitas hidup masyarakat. 

Subscribe

Sign up for updates on our projects, events and publications.

SIGN UP
Send this to a friend