Rifqi Khoirul Anam, Transport Associate I ITDP Indonesia menjadi salah satu panelis penanggap dalam diskusi “Ruang Berbagi 13.0: Beyond the Grid: New Ways in Shaping Urban and Rural Areas” yang diselenggarakan oleh Shirvano Consulting secara daring (01/06). Kegiatan dibuka dengan pemaparan riset “Analisis Kendaraan Listrik Terhadap Transportasi Perkotaan” oleh tim proyek yang beranggotakan tiga orang; Balqis, Salma, dan Galih. Rifqi menanggapi riset tersebut dengan memberikan masukan mengenai adopsi kendaraan listrik di Indonesia dalam aspek lingkungan dan kualitas hidup, aspek ekonomi, serta isu berkaitan dengan daur ulang baterai yang memiliki salvage value. Rifqi juga menjelaskan bahwa menurunkan emisi dengan adopsi kendaraan listrik dari kendaraan berbahan bakar fosil saja tidak cukup untuk mengatasi kemacetan, perlu adopsi skenario kota yang terpadu dan terelektrifikasi dengan prinsip transportasi berkelanjutan avoid-shift-improve. Avoid dengan mengurangi kebutuhan bermobilitas melalui transit oriented development, shift dengan memindahkan penggunaan kendaraan pribadi ke transportasi publik atau berkelanjutan melalui push and pull policy, dan improve dengan meningkatkan kualitas layanan transportasi publik melalui elektrifikasi. Sehingga, skenario kota yang terpadu dan terelektrifikasi dapat mendukung pembangunan kota yang padat dan penataan ruang yang berorientasi transportasi publik, bersepeda, dan pejalan kaki. 

Kegiatan ini juga dihadiri oleh Widiyani, S.T., M.T., Ph.D., Dosen Institut Teknologi Bandung (ITB) sebagai panelis penanggap untuk tim riset “Third Place for Happier City,” yang berfokus kepada penggunaan tata ruang publik. Widya memberikan masukan mengenai riset tersebut, terutama pemahaman cara masyarakat menggunakan ruang ketiga hijau dan elemen-elemen desain yang digunakan dalam interaksi sosial. Acara ditutup dengan foto bersama dengan seluruh panelis dan peserta hari pertama kegiatan diskusi.